REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tampaknya bisa menginfeksi ulang bahkan kepada mereka yang baru saja sembuh dari Covid-19. Di banyak negara, subvarian tersebut telah memicu kenaikan kasus Covid-19.
Asisten profesor manajemen kedaruratan, Eric Kennedy, menjelaskan bahwa penggunaan masker N95 berhasil membuatnya tetap aman dari paparan BA.4 dan BA.5. Kennedy masih aman dari Covid-19 bahkan di tengah padatnya aktivitas menghadiri konferensi dan bepergian jauh selama berminggu-minggu.
I know it feels impossible to avoid COVID these days, but I just traveled for 4 weeks, took 10 flights, gave 4 in-person presentations, and attended 3 conferences without catching COVID... and you can too.
Yes, COVID is highly transmissible, but it's not magic. A brief 🧵. pic.twitter.com/2b1WM2Zlpx
— Eric Kennedy (@ericbkennedy) July 5, 2022
"Jika Anda mencari cara untuk melindungi diri dari virus saat ini, Anda bisa memakai masker N95. Selama empat pekan terakhir saya menjalani 10 penerbangan, memberikan empat presentasi, dan menghadiri tiga konferensi tanpa tertular Covid-19," kata Kennedy seperti dilansir dari laman Express, Kamis (7/7/2022).
Masker N95 memang dirancang dengan penyaring partikel yang diyakini memberikan perlindungan tinggi di dunia medis. Masker berkualitas tinggi, lanjut Kennedy, adalah bentuk perlindungan terbaik bukan hanya dari Covid-19, tetapi juga infeksi yang menyebar di udara.
"Karena Covid menyebar di udara, dua aturan wajib bagi saya: (1) Kenakan N95 yang pas, (2) Tahu kapan untuk melepas N95," kata Kennedy yang merupakan pakar dari Disaster and Emergency Management (DEM) Department di York University, Kanada.
Lebih lanjut, penelitian yang meneliti virus corona dan masker memang mendukung teknik yang berhasil membuat Kennedy bebas dari Covid-19 sejauh ini. Bukti telah menunjukkan bahwa masker mampu menyaring droplet dan partikel pernapasan, sehingga melindungi pemakainya.
Hal ini sangat penting karena Covid-19 adalah virus yang menyebar melalui droplet dan partikel yang dilepaskan ke udara saat batuk, bersin, atau berbicara. Namun, penelitian tersebut juga menekankan bahwa tidak semua masker menawarkan tingkat perlindungan yang sama.