Kamis 07 Jul 2022 20:34 WIB

Matematikawan Ukraina Raih Penghargaan Bergengsi Medali Fields, Ini Karyanya

Maryna Viazovska berhasil mengepakan bola dalam delapan dimensi.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Maryna Viazovska, ahli matematika dari Ukraina adalah satu dari empat orang yang mendapat penghargaan Fields Medal atau medali Fields.
Foto: ap
Maryna Viazovska, ahli matematika dari Ukraina adalah satu dari empat orang yang mendapat penghargaan Fields Medal atau medali Fields.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maryna Viazovska, ahli matematika dari Ukraina adalah satu dari empat orang yang mendapat penghargaan Fields Medal atau medali Fields. Fields Medal sering disebut sebagai Hadiah Nobel matematika. 

Viazovska, yang memegang kursi dalam teori bilangan di Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne mendapat penghargaan untuk karyanya pada pengepakan paling padat dari bola identik dalam delapan dimensi, menurut International Mathematical Union.

Baca Juga

Viazovska mengklaim bahwa serangan Februari oleh Rusia di Ukraina telah secara signifikan mengubah hidupnya dan kehidupan semua orang Ukraina. “Ketika perang dimulai, saya tidak bisa memikirkan hal lain, termasuk matematika,” katanya, dilansir dari NBCNews.

Dia menambahkan bahwa mengajar telah memberikan sedikit kelonggaran. Mengajar membuatnya melupakan rasa takut.

“Ketika saya di depan kelas, saya harus melupakan hal lain karena saya harus sangat fokus,” kata Viazovska. 

Penerima lainnya adalah matematikawan Inggris James Maynard dari Universitas Oxford, matematikawan Perancis Hugo Duminil-Copin dari Universitas Jenewa, dan matematikawan Korea-Amerika June Huh dari Princeton.

Matematikawan di bawah usia empat puluh diberikan Fields Medal setiap empat tahun. Kongres Internasional Matematikawan, yang semula dijadwalkan berlangsung di Rusia tahun ini tetapi dialihkan ke Helsinki, adalah tempat para penerima penghargaan sering diumumkan.

“Perang barbar yang sedang berlangsung yang masih terus dilakukan Rusia terhadap Ukraina jelas menunjukkan bahwa tidak ada alternatif lain yang layak,” kata presiden International Mathematical Union, Carlos E. Kenig.

Yulia Zdanovska, seorang matematikawan muda Ukraina dan ilmuwan komputer dari Kharkiv, terbunuh dalam serangan rudal Rusia. “Ketika seseorang seperti dia meninggal, itu seperti masa depan yang mati,” kata Viazovska. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement