REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Penelitian Nuklir Eropa (CERN) mengumumkan para peneliti yang menggunakan Large Hadron Collider (LHC) telah menemukan tiga partikel subatomik yang belum pernah terdeteksi sebelumnya. Partikel subatomik ini ditemukan dalam pencarian untuk blok bangunan fundamental alam semesta.
Partikel Higgs boson, bersama dengan medan energi yang terkait, dianggap penting untuk penciptaan alam semesta setelah Big Bang 13,7 miliar tahun yang lalu. Partikel ini ditemukan oleh LHC sepanjang 27 kilometer (16,8 mil) di CERN.
Boson Higgs adalah partikel dasar masif hipotetis yang diperkirakan ada sesuai Model Standar fisika partikel. Keberadaannya diyakini sebagai tanda-tanda penyelesaian atas sejumlah inkonsistensi pada Model Standar. Boson Higgs juga dikenal sebagai 'partikel Tuhan'.
Kini, ilmuwan menemukan pasangan pertama "tetraquark" dan jenis baru "pentaquark". Alhasil, jumlah total hadron baru yang ditemukan di LHC menjadi tiga. Hadron dalam ilmu fisika partikel adalah sebuah partikel yang terbuat dari beberapa quark yang diikat bersama-sama oleh suatu gaya yang kuat.
Temuan ini akan membantu fisikawan dalam memahami bagaimana quark bergabung untuk membentuk partikel komposit. Proton dan neutron yang membentuk inti atom dibentuk oleh kombinasi quark, yang merupakan partikel elementer yang sering bergabung dalam kelompok dua dan tiga untuk membentuk hadron.
Terkadang partikel ini dapat juga bergabung untuk membentuk tetraquark dan pentaquark, yang masing-masing merupakan partikel empat dan lima quark.
"Semakin banyak analisis yang kami lakukan, semakin banyak jenis hadron eksotis yang kami temukan," kata dalam sebuah pernyataan.
“Kami menyaksikan periode penemuan yang serupa dengan tahun 1950-an, ketika partikel hadron mulai ditemukan dan akhirnya mengarah pada model quark dari hadron konvensional pada 1960-an," ucap ilmuwan dilansir dari NBCNews, (5/7/2022).