REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pemerintah Kabupaten Belitung setidaknya mempersiapkan empat destinasi wisata yang akan dikunjungi oleh para delegasi G20 saat acara Development Working Group pada September nanti. "Sehubungan dengan ini, yang dekat dengan tempat penyelenggaraannya," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Bakri Hauriansyah, di Kabupaten Belitung, Kamis (7/7/2022).
DWG G20 akan diadakan di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung. Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung berencana mengajak delegasi G20 ke pantai wisata Tanjung Kelayang. Pantai Tanjung Kelayang biasanya menjadi titik berangkat untuk mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.
Destinasi wisata kedua yang disiapkan untuk delegasi G20 adalah situs warisan geologi (geosite) Bukit Peramun, hutan konservasi yang dipelihara oleh masyarakat setempat. Pada kawasan itu, Dinas Pariwisata berencana menggunakan teknologi digital, yaitu memberikan kode yang bisa dipindai dengan gawai untuk melihat informasi tentang pepohonan yang ada di sana.
Dinas juga menyiapkan tempat berfoto dengan latar belakang hewan seperti harimau dan dinosaurus. Harapannya, ketika orang lain tahu tentang wisata tersebut, mereka akan penasaran dan tertarik untuk datang.
Destinasi ketiga adalah geosite Batu Bedil, bekas tambang timah di lepas pantai yang kini menjadi tempat wisata. Tempat terakhir yang disiapkan untuk para delegasi adalah geosite (open pit) Nam Salu, di Kabupaten Belitung Timur, salah satu bekas penambangan timah terbuka di Belitung.
Nam Salu pada masanya adalah penambangan terbuka yang terbesar di Asia Tenggara. Pemerintah pusat mengadakan acara utama dan pendamping G20 di berbagai wilayah di Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan Indonesia sekaligus mendorong perekonomian lokal.
DWG G20 dijadwalkan berlangsung di Belitung pada 7-9 September. Diperkirakan akan ada 2.000an orang yang datang ke Belitung selama acara tersebut.