Jumat 08 Jul 2022 19:40 WIB

Stephanie Kwolek, Perempuan Penemu Bahan Kevlar yang 5 Kali Lebih Kuat Dibanding Baja

Stephanie Kwolek bertugas menemukan bahan ringan yang dapat memperkuat ban mobil.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Setyanavidita Livikacansera/ Red: Dwi Murdaningsih
Stephanie Kwolek
Foto: chemical heritage foundation
Stephanie Kwolek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Stephanie Kwolek dikenang karena ia menemukan bahan Kevlar atau poly-paraphenylene terephthalamide yang merupakan material serat fiber aramid pada 1965. Saat itu, dia adalah karyawan DuPont yang bekerja untuk menemukan bahan ringan yang dapat memperkuat ban mobil.

Kwolek menghabiskan waktunya bereksperimen dengan larutan cair yang dia cairkan pada suhu mencapai 200 derajat Celsius dan "dipintal" menjadi untaian tipis berserat. Proses itu secara umum mirip dengan proses pembuatan permen kapas.

Baca Juga

Kwolek menemukan bahwa dengan menurunkan suhu, dia dapat memutar sesuatu yang sangat kuat, kaku, dan ringan, yaitu Kevlar. Ini adalah benang berwarna yang lima kali lebih kuat dari baja dan telah memperkuat jaket polisi dan militer sejak memasuki produksi massal pada 1971.

Pimpinan tertinggi perusahaan DuPont, Ellen Kullman, sempat menggambarkan Kwolek sebagai "seorang ahli kimia kreatif dan pelopor sejati kaum perempuan dalam ilmu pengetahuan". Kwolek juga menjadi satu-satunya karyawan perempuan dari DuPont yang memperoleh penghargaan Lavoisier atas prestasinya yang luar biasa.

"Saya tahu bahwa saya telah menemukan sesuatu," kata Kwolek dalam sebuah wawancara beberapa tahun yang lalu, dikutip dari AP.

Kwolek bercerita bahwa ia sangat bersemangat ketika ia bekerja di dalam laboratorium. Pihak manajemen pun, kata dia, sangat senang karena perusahaan memang tengah mencari sesuatu yang baru dan berbeda.

Kwolek kemudian pensiun dari DuPont pada 1986. Selain digunakan untuk pakaian pelindung, serat ringan ini juga digunakan dalam berbagai produk, termasuk pesawat terbang, ponsel, dan perahu layar. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement