Sabtu 09 Jul 2022 00:30 WIB

Terasa di Mata, Tanda Ini Muncul Mendahului Serangan Jantung

Serangan jantung bisa diawali dengan gejala yang terasa di mata.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Mengucek mata (Ilustrasi). Serangan jantung dapat didahului oleh pandangan mata yang mulai kabur.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Mengucek mata (Ilustrasi). Serangan jantung dapat didahului oleh pandangan mata yang mulai kabur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung sering kali terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, kemunculan serangan jantung ternyata bisa diprediksi melalui perubahan pada pandangan mata.

Secara umum, serangan jantung merupakan kedaruratan medis yang terjadi karena pasokan darah ke jantung tersumbat. Kondisi ini biasanya memunculkan gejala seperti nyeri dada serta nyeri yang menjalar dari dada hingga ke lengan, rahang, leher, atau punggung dan perut.

Baca Juga

Menurut Heart Foundation, serangan jantung bisa diawali dengan kemunculan tanda peringatan yang jarang diketahui. Tanda peringatan tersebut ialah pandangan mata mulai kabur. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan tubuh yang goyah dan ruangan terasa seperti berputar.

"(Saat tanda-tanda ini muncul) tubuh Anda mungkin sedang memperingatkan Anda mengenai serangan jantung yang akan terjadi," jelas Heart Foundation, seperti dilansir Express, Jumat (8/7/2022).

Selain itu, ada beberapa tanda peringatan serangan jantung lain yang sudah lebih umum diketahui. Tanda-tanda peringatan tersebut meliputi mual, muntah, gangguan pencernaan, berkeringat, keringat dingin, dan sesak napas.

Mengingat serangan jantung merupakan kondisi kedaruratan medis, penderitanya perlu mendapatkan pertolongan secara cepat. Segera antarkan orang yang mengalami serangan jantung ke rumah sakit atau hubungi kontak darurat seperti 119.

Selama menunggu bantuan dari paramedis, bantu orang yang mengalami serangan jantung untuk duduk dan tetap tenang. Bila memungkinkan, berikan aspirin 300 mg kepada orang yang mengalami serangan jantung.

Setelah tim paramedis datang, pasien serangan jantung bisa melakukan tes elektrokardiogram (ECG) di ambulans untuk memastikan apakah pasien tersebut benar mengalami serangan jantung. Bila hasil tes menunjukkan adanya serangan jantung, pasien akan segera mendapatkan perawatan darurat sesaat setelah tiba di rumah sakit.

Bila hasil pemeriksaan ECG tak menunjukkan adanya serangan jantung, pasien mungkin akan memerlukan serangkaian tes lebih lanjut. Misalnya ,pemeriksaan gejala, riwayat medis, serta fisik, tes darah, ECG lebih lanjut, dan pemeriksaan ekokardiografi.

Namun, sebaik-baiknya pengobatan, jauh lebih baik untuk mencegah serangan jantung. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menekan risiko terjadinya serangan jantung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement