Jumat 08 Jul 2022 17:02 WIB

Terapkan Pola Makan Seperti Ini, Orang Bisa Terhindar dari Gejala Parah Covid-19

Orang yang telah terapkan pola makan ini rendah risikonya untuk kena Covid-19 parah.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Makanan sehat (Ilustrasi). Puasa intermiten dikaitkan dengan tingkat keparahan lebih rendah setelah orang dites positif Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Makanan sehat (Ilustrasi). Puasa intermiten dikaitkan dengan tingkat keparahan lebih rendah setelah orang dites positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah peningkatan kasus Covid-19 akibat subvarian omicron BA.4 dan BA.5, ada bukti baru tentang pendekatan atau pola makan  yang dapat berperan dalam menekan risiko infeksi parah saat terinfeksi SARS-CoV-2. Temuan dari studi Intermountain Healthcare itu diterbitkan dalam British Medical Journal of Nutrition, Prevention and Health.

Studi tersebut menyoroti manfaat puasa intermiten bagi orang yang positif Covid-19. Benjamin Horne, Direktur Epidemiologi Kardiovaskular dan Genetik di Intermountain Healthcare, mengatakan bahwa orang perlu mengingat untuk menghindari gejala parah dari wabah ini.

Baca Juga

Sebelumnya telah diketahui bahwa puasa intermiten membantu menurunkan peradangan dan melindungi kesehatan jantung. Horne mengatakan, dalam penelitian ini, peneliti menemukan manfaat tambahan dalam memerangi infeksi SARS-CoV-2 pada pasien yang telah berpuasa intermiten selama beberapa dekade.

Para peneliti mengamati lebih dari 200 pasien yang dites positif Covid-19 sebelum vaksin tersedia secara luas. Dari 205 kasus yang dikonfirmasi, 73 pasien yang mengaku berpuasa secara teratur memiliki tingkat rawat inap atau kematian lebih rendah akibat infeksi SARS-CoV-2.