Sabtu 09 Jul 2022 12:37 WIB

Twitter Minta Karyawannya Tidak Komentar Soal Kesepakatan Elon Musk

Musk dikabarkan ingin keluar dari kesepakatan pembelian perusahaan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Sebuah tanda terlihat di luar kantor pusat Twitter di San Francisco, Senin, 25 April 2022. Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga sekitar 44 miliar dolar AS pada hari Senin (25/4/2022).
Foto: AP Photo/Jed Jacobsohn
Sebuah tanda terlihat di luar kantor pusat Twitter di San Francisco, Senin, 25 April 2022. Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga sekitar 44 miliar dolar AS pada hari Senin (25/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter telah menginstruksikan karyawannya untuk tidak mengomentari kesepakatan CEO Tesla Elon Musk. Musk dikabarkan ingin keluar dari kesepakatan pembelian perusahaan senilai 44 miliar dolar AS atau Rp 633 triliun.

Sebuah catatan internal oleh penasihat umum Twitter mengatakan karyawan harus menahan diri untuk tidak berbagi komentar apa pun. Dalam catatan itu disebutkan persoalan pembatalan perjanjian merupakan masalah hukum yang sedang berlangsung.

Baca Juga

Tim Musk menuduh Twitter telah gagal atau menolak memberikan informasi tentang jumlah bot di platformnya. Dewan Twitter juga mengumumkan akan menuntut Musk dan memastikan kesepakatan terus berjalan seperti semula.

Setelah kabar soal pembatalan kesepakatan Musk, karyawan Twitter dengan cepat membuat tweet yang cukup lucu menanggapi situasi tersebut. Berikut memo yang dikirim oleh Penasihat Umum Twitter, Sean Edgett yang dikirim ke karyawan, seperti dikutip The Verge, Sabtu (9/7/2022).

Tim yang terhomat, hari ini kami menerima pemberitahuan penghentian kesepakatan yang diklaim dari Elon Musk. Dewan Twitter mengeluarkan pernyataan berikut sebagai tanggapan.

“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery.”

Mengingat ini adalah masalah hukum yang sedang berlangsung, Anda harus menahan diri dari Tweeting, Slacking, atau berbagi komentar apa pun tentang perjanjian tersebut. Kami akan terus berbagi informasi jika kami mampu, tetapi ketahuilah bahwa kami akan sangat terbatas pada apa yang dapat kami bagikan untuk sementara waktu.

Saya tahu ini adalah waktu yang tidak pasti dan kami menghargai kesabaran dan komitmen Anda yang berkelanjutan untuk pekerjaan penting yang telah kami lakukan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement