Senin 11 Jul 2022 13:18 WIB

Twitter Minta Karyawannya tak Berkicau Soal Elon Musk

Elon Musk menyatakan batal membeli Twitter

Red: Nur Aini
Twitter meminta karyawan tidak berkicau soal Elon Musk yang batal membeli perusahaan tersebut, keputusan mengejutkan sang miliuner sejak pekan lalu.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Twitter meminta karyawan tidak berkicau soal Elon Musk yang batal membeli perusahaan tersebut, keputusan mengejutkan sang miliuner sejak pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Twitter meminta karyawan tidak berkicau soal Elon Musk yang batal membeli perusahaan tersebut, keputusan mengejutkan sang miliuner sejak pekan lalu. Anjuran ini dikeluarkan penasihat umum Sean Edgett kepada para staf, dikutip dari The Verge, Senin (11/7/2022).

Alasannya, saat ini langkah hukum soal pembatalan pembelian masih berlangsung. "Mengingat saat ini langkah hukum masih berlangsung, kalian sebaiknya menahan diri mencuit, Slack, atau membagikan komentar apa pun soal kesepakatan merger," kata Edgett dalam memo kepada karyawan.

Baca Juga

Elon Musk pekan lalu tiba-tiba menyatakan ingin membatalkan pembelian Twitter karena perusahaan media sosial tersebut "gagal atau menolak" memberikan informasi soal jumlah akun palsu di platform. Ketua dewan Twitter melalui akun resminya menyatakan akan menempuh langkah hukum untuk peristiwa ini. Tidak lama setelah pengumuman pembatalan, karyawan Twitter beramai-ramai mengungkapkan ekspresi mereka di mikroblog tersebut.

Amir Shevat, yang bekerja di divisi pengembangan produk Twiter, mencuit "akhir musim pertama - menggantung sekali...". Karyawan Twitter lainnya mengibaratkan rencana bisnis ini seperti sirkus. Lainnya berpendapat bahwa Musk tidak bisa berkata "nggak" lalu pergi begitu saja.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement