REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anda sering mendapati anak tantrum, marah dan sulit dikendalikan emosinya? Ada banyak informasi beredar mengenai hal tersebut, tentunya ada yang sifatnya fakta, namun adapula yang mitos belaka.
Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener M.Psi., mengatakan alasan mengapa anak sering tantrum dan marah adalah terpicu oleh emosi negatif yang sedang anak rasakan, seperti marah, kecewa, dan frustasi. Selain itu, ada alasan lainnya seperti anak kelelahan fisik dan overstimulasi.
Saat marah, perilaku marah anak merupakan keturunan atau genetik dari orang tuanya. Informasi tersebut adalah mitos. Selain itu, mitos lainnya adalah saat anak tantrum baiknya dicuekin.
Sementara fakta emosi pada anak, saat tantrum, anak belum tahu bagaimana meregulasi atau mengelola emosinya. Umumnya, tantrum anak hanya terjadi selama 15 menit
Yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak dapat meregulasi emosinya adalah bangun kepercayaan dengan anak, kenalkan berbagai jenis emosi pada anak baik itu emosi positif maupun negatif sedini mungkin, ek apakah anak mengalami SPD (gangguan sensori), serta hadir bersama anak dan narasikan perasaannya.
Tips komunikasi efektif dengan anak saat tantrum:
Memberikan validasi terhadap yang sedang dirasakan oleh anak
Temani anak selama ia mengalami tantrum
Berikan air mineral saat sudah berhenti menangis untuk menghindari dehidrasi
Peluk anak atau sentuh dengan halus untuk menenangkan anak
Hindari membentak anak anak ketika tantrum