REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dengan kapasitas 100 persen pada tahun ajaran 2022/2023. Pelaksanaan PTM 100 persen dinilai membuat proses belajar para siswa menjadi lebih efektif.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, mengatakan, pihaknya akan melaksanakan PTM 100 persen pada awal tahun ajaran baru yang akan dimulai pada 18 Juli 2022. Alasanya, saat ini Kota Tasikmalaya sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.
"Mudah-mudahan dari pusat juga tak ada perubahan lagi," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (12/7/2022).
Ia menilai, pelaksanaan PTM 100 persen dapat membantu para siswa di sekolah lebih memahami materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Sebab, terdapat interaksi secara langsung antara siswa dan guru dalam PTM.
Menurut Ely, proses pembelajaran secara daring yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19 memiliki kekurangan. Salah satunya adalah materi pelajaran yang diberikan tak dapat terserap oleh siswa secara maksimal.
"Anak juga jadi terlalu bergantung kepada HP (handphone)," ujar dia.
Kendati PTM dilaksanakan 100 persen, Ely mengatakan, protokol kesehatan (prokes) akan tetap diterapkan di lingkungan sekolah. Para siswa yang belajar di dalam ruangan kelas tetap diwajibkan mengenakan masker.
Ia menambahkan, kantin di sekolah juga telah diizinkan beroperasi. Namun, ia meningatkan para penjual di kantin harus memastikan kebersihan makanan yang dijajakannya.
"Kami sudah semangat untuk melaksanakan PTM 100 persen. Kalau diturunkan lagi, kasihan anak-anak, apalagi anak yang baru masuk sekolah," kata Ely.