Rabu 13 Jul 2022 05:42 WIB

PTM Tahun Ajaran Baru di Tasikmalaya Digelar 100 Persen

Tasikmalaya gelar PTM 100 persen.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Siswa melaksanakan PTM di SDN 1 Pengadilan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Senin (10/1). Pelaksanaan PTM di sekolah itu masih dibatasi dengan jumlah siswa dalam kelas maksimal 50 persen dari kapasitas.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Siswa melaksanakan PTM di SDN 1 Pengadilan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Senin (10/1). Pelaksanaan PTM di sekolah itu masih dibatasi dengan jumlah siswa dalam kelas maksimal 50 persen dari kapasitas.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dengan kapasitas 100 persen pada tahun ajaran 2022/2023. Pelaksanaan PTM 100 persen dinilai membuat proses belajar para siswa menjadi lebih efektif.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, mengatakan, pihaknya akan melaksanakan PTM 100 persen pada awal tahun ajaran baru yang akan dimulai pada 18 Juli 2022. Alasanya, saat ini Kota Tasikmalaya sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

Baca Juga

"Mudah-mudahan dari pusat juga tak ada perubahan lagi," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (12/7/2022).

Ia menilai, pelaksanaan PTM 100 persen dapat membantu para siswa di sekolah lebih memahami materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Sebab, terdapat interaksi secara langsung antara siswa dan guru dalam PTM.

Menurut Ely, proses pembelajaran secara daring yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19 memiliki kekurangan. Salah satunya adalah materi pelajaran yang diberikan tak dapat terserap oleh siswa secara maksimal.

"Anak juga jadi terlalu bergantung kepada HP (handphone)," ujar dia.

Kendati PTM dilaksanakan 100 persen, Ely mengatakan, protokol kesehatan (prokes) akan tetap diterapkan di lingkungan sekolah. Para siswa yang belajar di dalam ruangan kelas tetap diwajibkan mengenakan masker.

Ia menambahkan, kantin di sekolah juga telah diizinkan beroperasi. Namun, ia meningatkan para penjual di kantin harus memastikan kebersihan makanan yang dijajakannya.

"Kami sudah semangat untuk melaksanakan PTM 100 persen. Kalau diturunkan lagi, kasihan anak-anak, apalagi anak yang baru masuk sekolah," kata Ely.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement