Kamis 14 Jul 2022 21:11 WIB

Makin Banyak Taksi Listrik Berkeliaran di Jalan

Blue Bird berencana untuk kembali melakukan penambahan unit kendaraan listrik.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengemudi menunggu pengisian daya mobil taksi listrik Bluebird (e-Taxi) di Kantor Pusat Bluebird Group, Mampang Prapatan,  Jakarta, Rabu (13/7/2022). PT Blue Bird Tbk. (BIRD) hingga akhir 2022 menargetkan penambahan armada mobil listrik hingga 50-60 unit untuk wilayah Jakarta dan Bali guna mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pengemudi menunggu pengisian daya mobil taksi listrik Bluebird (e-Taxi) di Kantor Pusat Bluebird Group, Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (13/7/2022). PT Blue Bird Tbk. (BIRD) hingga akhir 2022 menargetkan penambahan armada mobil listrik hingga 50-60 unit untuk wilayah Jakarta dan Bali guna mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir semua stakeholder sepakat, kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) adalah sarana transportasi yang memiiliki beragam keunggulan baik dari segi operasional maupun dari segi emisi. Tapi, hingga saat ini masih ada keengganan di beberapa kalangan masyarakat yang menilai EV masih memiliki beragam keterbatasan.

Namun, kini semakin banyak taksi yang menggunakan mobil listrik. Salah satu operator taksi yang berperan dalam langkah edukasi itu adalah Blue Bird. Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono (Andre) mengatakan, sejak tahun 2019, Blue Bird telah memulai adopsi kendaraan listrik dan mengukuhkan diri sebagai katalis dalam penerapan kendaraan listrik.

Baca Juga

"Saat itu, kami mengawali implementasi armada listrik dengan menghadirkan 25 unit mobil BYD E6 untuk armada E-Bluebird dan empat unit Tesla Model X 75D untuk armada E-Silverbird," kata Andre kepada Republika beberapa waktu lalu.

Untuk melanjutkan komitmen Blue Bird, kini jumlah EV dalam perusahaan transportasi itu pun telah meningkat jadi 60 unit yang terdiri dari kendaraan untuk taksi regular, taksi eksekutif dan kendaraan sewa jangka panjang. Menurutnya, tahun ini Blue Bird juga telah berencana untuk kembali melakukan penambahan unit kendaraan listrik.

"Selain BYD dan Tesla, kami juga telah menggunakan EV dari Hyundai yakni Kona dan Ioniq. Tahun ini, kami berencana untuk kembali menambah EV sebanyak 50 unit," ujarnya.

Selain melakukan investasi untuk pengadaan kendaraan listrik, Blue Bird juga telah melakukan investasi untuk beragam infrastruktur terkait EV. Salah satunya adalah berupa charging station di pool Blue Bird. Sehingga, isi ulang baterai kendaraan tersebut bisa lebih fleksibel baik lewat stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) maupun lewat fasilitas private yang terdapat di dalam pool.

Menurutnya, investasi untuk seluruh langkah yang tercakup dalam visi Blue Bird yang disebut dengan BlueSky ini memang besar. Mengingat, rata-rata EV yang digunakan harganya sekitar empat kali lipat dari kendaraan taksi konvensional.

"Tapi kami telah membuktikan bahwa implementasi kendaraan listrik dapat menawarkan efisiensi secara operasional serta membawa dampak yang positif terhadap lingkungan. Secara rata-rata, penggunaan EV bisa menekan biaya operasional hingga 40 persen," kata dia.

Setelah Jakarta, Blue Bird berkomitmen untuk memperluas area operasi mobil listrik di wilayah Bali sekaligus sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Indonesia yang akan melaksanakan presidensi G20 di Bali pada November mendatang.

Secara bertahap, lanjut dia, BlueBird juga terus menerapkan visi BlueSky yang menargetkan adanya peningkatan porsi EV jadi sekitar 10 persen dari total kendaraan operasional Blue Bird pada 2030.

Dengan semakin banyaknya taksi listrik yang "berkeliaran", maka masyarakat pun makin berkesempatan untuk bisa merasakan experience melakukan perjalanan menggunakan EV.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement