REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Facebook sedang menguji kemampuan barunya yang memungkinkan pengguna dapat membuat hingga lima profil di platform. Perubahan besar itu mengubah kebijakan lama di mana pengguna hanya dapat mempunyai satu akun dan identitas pada layanan.
Kabar tersebut dilaporkan oleh Bloomberg yang mencatat ini merupakan taktik terbaru Facebook untuk mencegah penurunan keterlibatan, khususnya di kalangan anak muda. Seorang juru bicara Meta mengonfirmasi hal itu.
“Untuk membantu orang menyesuaikan pengalaman mereka berdasarkan minat dan hubungan, kami sedang menguji cara agar orang memiliki lebih dari satu profil yang terikat pada satu akun Facebook. Siapa pun yang menggunakan Facebook harus terus mengikuti aturan kami,” kata dia.
Meski begitu masih belum jelas apakah Facebook berencana untuk membuat fitur itu tersedia lebih luas. Jika iya, itu dapat secara signifikan mengubah dinamika cara orang berinteraksi di media sosial. Sebab, pertama, fitur itu dapat memudahkan orang untuk mempertahankan kepribadian yang berbeda di platform.
Pengguna dapat membuat halaman terpisah yang ditargetkan untuk grup atau minat teman yang berbeda. Ini merupakan perubahan besar dari kebijakan lama Facebook yang mewajibkan nama asli.
Tidak seperti Instagram yang memungkinkan pengguna untuk membuat banyak akun dan tidak mengharuskan mereka menggunakan nama asli mereka, Facebook memiliki aturan ketat. Kerap kali aturannya kontroversial tentang identitas pengguna.
Secara teratur platform menangguhkan pengguna yang menggunakan banyak akun. Dalam beberapa kasus, platform bahkan akan meminta pengguna untuk memverifikasi nama di profil mereka dengan memberikan salinan kartu identitas resmi.
Namun, pengguna yang memiliki akses ke beberapa profil sekarang hanya perlu menggunakan nama asli mereka di profil utama. Profil tambahan dapat menggunakan nama panggilan atau identitas lain selama tidak melanggar aturan, seperti pembatasan peniruan identitas.
Dilansir Engadget, Jumat (15/7/2022), perusahaan mengubah pendekatannya terhadap nama dan identitas pengguna menjadi tanda betapa pentingnya Facebook untuk membalikkan penurunan keterlibatan. CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan Facebook akan mengubah dirinya menjadi lebih menarik bagi pengguna yang lebih muda dalam upaya untuk bersaing dengan TikTok.