REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar pelatihan secara virtual dengan SOS Children Village Indonesia. Pelatihan ini merupakan bentuk kemitraan antara kedua institusi ini yang sebelumnya telah diselenggarakan sebanyak 3 kali selama 3 tahun.
"Pelatihan ketiga ini, mengangkat materi tentang kejujuran dan empati pada anak yang disampaikan kepada orang tua asuh," ujar Ketua PKM sekaligus perwakilan dari Fakultas Psikologi Unisba, Eneng Nurlaili Wangi dalam siaran persnya, Jumat (15/7).
Eneng menjelaskan, peserta dari pelatihan ini terdiri dari beberapa orang tua asuh yang mewakili daerah masing-masing seperti dari Bandung, Flores, Banda Aceh, perwakilan dari provinsi jawa tengah, dan daerah lainnya.
“Harapan kami program pelatihan ini dapat memberikan manfaat pada orang tua mengapa sikap kejujuran dan empati menjadi penting dan strategi apa aja yang dapat orang tua terapkan dalam mengimplementasikan kedua nilai tersebut di rumah,” katanya.
Dalam Penelitian ini, kata dia, orang tua diajarkan mengenai makna dan bentuk dari sikap kejujuran dan empati, serta strategi dalam mengajarkan kedua sikap tersebut pada anak di rumah. Disamping itu orang tua asuh secara aktif menyampaikan opininya tentang pengalaman mereka dalam menerapkan kedua nilai tersebut di rumah.
Sebelum pelatihan berakhir, kata dia, orang tua diberikan tayangan-tayangan video yang terkait dengan nilai kejujuran dan empati guna memperkuat pemahaman orang tua dalam memahami makna dari kedua nilai tersebut.
Selanjutnya, kata dia, diakhir pelatihan orang tua diminta untuk berdiskusi mengenai pengetahuan, pemahaman, dan praktik mereka dalam sikap kejujuran dan empati. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana orang tua paham mengenai sikap kejujuran dan empati.
Eneng berharap, setelah pelatihan ini orang tua bisa memahami bagaimana cara meningkatkan kemampuan anak dalam menyampaikan kebenaran, mengakui kesalahan, dapat dipercaya, bertindak secara terhormat, mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik, menerima sudut pandang orang lain, dan peka terhadap perasaan orang lain.
Sementara Ketua SOS Children Village Indonesia, Sutrisno, baik SOS Children Village Indonesia maupun Fakultas Psikologi Unisba sepakat untuk melanjutkan kerja sama antar kedua institusi tersebut untuk menggali lebih dalam penyebab anak menjadi tidak menjadi jujur dan tidak memiliki empati.
Bentuk kerja sama, kata dia, kembali di implementasikan melalui program pelatihan kepada orang tua asuh yang akan direncanakan secara tatap muka.
Pelatihan ini dibuka oleh Drs Sutrisno selaku ketua SOS Children Village Indonesia.
“Ini adalah kali ketiga kami bekerja sama dengan pihak Fakultas Psikologi Unisba dalam rangka pemberian pelatihan pengajaran kepada orang tua asuh disini," katanya.