Jumat 15 Jul 2022 23:12 WIB

Inggris Panggil Dubes Rusia Terkait Kematian Warganya di Donetsk

Rusia dinilai harus bertanggung jawab atas kematian warga inggris itu.

Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan bangunan yang hancur di Rubizhne, Ukraina dekat Severodonetsk, pada Senin, 6 Juni 2022.
Foto: ap/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan bangunan yang hancur di Rubizhne, Ukraina dekat Severodonetsk, pada Senin, 6 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON- - Kementerian Luar Negeri Inggris memanggil Duta Besar Rusia di London Andrei Kelin untuk menyampaikan "keprihatinan mendalam" atas laporan kematian seorang pekerja bantuan Inggris di Republik Rakyat Donetsk (DPR).

"Saya terkejut mendengar laporan kematian pekerja bantuan Inggris Paul Urey saat berada dalam tahanan proksi Rusia di Ukraina. Rusia harus bertanggungjawab penuh untuk ini," kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, Jumat.

Baca Juga

"Mereka yang bertanggungjawab akan dimintai pertanggungjawaban," ujar Truss, menegaskan.

Seorang pejabat di DPR yang memproklamasikan kemerdekaan diri mengumumkan kematian Paul Urey sehari sebelumnya. Kematiannya juga dikonfirmasi oleh badan amal Inggris, Presidium Network, yang menyebut Urey sebagai pekerja kemanusiaan dan menyangkal bahwa dia memiliki latar belakang militer.

Urey (45) ditahan dan didakwa dengan "kegiatan tentara bayaran" oleh separatis di DPR, sebuah entitas memisahkan diri yang hanya diakui oleh Rusia, Suriah, dan Korea Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement