Senin 18 Jul 2022 14:50 WIB

Penggunaan BBM Oktan Tinggi Jadikan Mesin Kendaraan Awet

Penggunaan BBM di bawah RON92 menyebabkan performa mesin kendaraan turun.

Petugas mengisi bensin Pertamax untuk pengendara mobil di Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pelaku industri otomotif menyarankan masyarakat menggunakan BBM berkualitas tinggi atau RON 92, seperti Pertamax series.
Foto: Republika
Petugas mengisi bensin Pertamax untuk pengendara mobil di Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pelaku industri otomotif menyarankan masyarakat menggunakan BBM berkualitas tinggi atau RON 92, seperti Pertamax series.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku industri otomotif menyarankan masyarakat menggunakan BBM berkualitas tinggi atau RON 92, seperti Pertamax series. Penggunaan oktan tinggi dapat menjadikan mesin kendaraan menjadi awet dan membuat emisi gas buang jadi rendah.

"Bahan bakar standar bisa disamakan dengan Pertamax, tentunya akan membuat emisi gas buang rendah, performa mesin baik dan awet," kata Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota-Astra Motor Didi Ahadi dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Didi melanjutkan, mobil bertipe Low Cost Green Car (LCGC) juga memiliki standar bahan bakar dengan RON92. Selain itu LCGC juga dirancang sebagai kendaraan ramah lingkungan karena emisinya yang rendah.

Namun, menurut dia, banyak kendaraan LCGC yang justru diisi dengan BBM di bawah RON92 sehingga menimbulkan banyak kasus penurunan performa mesin, akibat kerak karbon yang menumpuk di ruang bakar.

"Ini yang mengakibatkan emisi menjadi tinggi dan timbulnya gejala knocking atau ngelitik pada mesin. Selain berpotensi merusak mesin, juga membuat konsumsi BBM menjadi boros," kata Didi.

Dikatakannya, setiap kendaraan memiliki standardisasi penggunaan BBM yang berbeda-beda. Namun idealnya, memang dengan menggunakan BBM RON tinggi seperti PertamaxSeries.

Dengan BBM RON 92 ke atas, akan menghasilkan emisi yang rendah, performa yang baik, keawetan mesin, dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, kendaraan yang tidak memakai BBM sesuai standar, akan berakibat hangusnya garansi kendaraan tersebut.

"Garansi akan hangus. Sebab garansi hanya diberikan jika penggunaan BBM-nya sesuai. Kalau BBM tidak sesuai, maka kerusakan tidak digaransi," ujarnya.

Dalam konteks itulah Didi mengimbau agar masyarakat menggunakan BBM sesuai dengan peruntukannya. Yaitu, seperti sudah direkomendasikan pabrikan saat membeli kendaraan.

"BBM yang sesuai tersebut, agar kendaraan lebih efisien, ramah lingkungan, performa andal serta mesin kendaraan menjadi awet," ujarnya.

Sementara terkait mobil klasik, Didi mengatakan, juga bisa menggunakan BBM berkulitas tinggi. Hanya saja, memang harus memperhatikan kapasitas mesin dan perbandingan kompresi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement