Rabu 20 Jul 2022 01:15 WIB

Risiko Kanker Kulit Ternyata Lebih Tingga Terjadi pada Pria

Paparan sinar matahari menjadi faktor utama penyebab terjadinya kanker kulit.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Paparan sinar matahari menjadi faktor utama penyebab terjadinya kanker kulit.
Foto: www.freepik.com.
Paparan sinar matahari menjadi faktor utama penyebab terjadinya kanker kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melanoma merupakan jenis kulit yang paling invasif dan memiliki tingkat kematian tinggi. Di antara seluruh pasien, tingkat kematian akibat kanker kulit tampak lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa ada 132.000 kasus melanoma baru yang terjadi di dunia setiap tahunnya. Menurut WHO, beberapa faktor utama yang mendorong tren peningkatan kasus melanoma di dunia adalah paparan sinar matahari rekreasional dan riwayat sunburn atau kulit terbakar akibat sinar matahari.

Baca Juga

Data dari Cancer Research UK juga menunjukkan bahwa kanker kulit tampak lebih mematikan pada pria dibandingkan wanita. Berdasarkan data, tingkat kematian akibat kanker kulit pada wanita mengalami penurunan sebesar 9 persen dalam 10 tahun terakhir. Namun hal yang sama tidak terjadi pada pria.

Sejak 1973, angka kematian akibat melanoma pada pria meningkat hingga 219 persen di Inggris. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan angka kematian pada wanita di periode yang sama, yaitu sebesar 76 persen.

Melihat cukup tingginya kasus kematian akibat melanoma, Chief Executive Cancer Research UK Michelle Mitchell kembali menekankan soal pentingnya melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berbahaya. Alasannya, kondisi sunburn bisa meningkatkan risiko kanker kulit secara signifikan.

"Mengalami sunburn meski hanya sekali setiap dua tahun bisa membuat risiko kanker kulit Anda meningkat tiga kali lipat," pungkas Mitchell, seperti dilansir Fox News, Rabu (20/7/2022).

Selain itu, Mitchell juga mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai gejala-gejala kanker kulit pada tubuh mereka. Gejala ini biasanya diawali dengan perubahan tak biasa pada kulit atau kuku.

"Jangan menunda untuk memberi tahu dokter Anda (bila terjadi perubahan)," jelas Mitchell.

Pada sebagian besar kasus, perubahan pada kulit atau kuku kemungkinan memang tak terkait kanker. Akan tetapi, memeriksakan berbagai perubahan ini ke dokter bisa membantu menemukan kanker kulit lebih dini.

"Diagnosis dini bisa membuat perubahan besar (pada keberhasilan pengobatan)," ujar Mitchell.

Pada laki-laki, kanker kulit sering ditemukan pada bagian batang tubuh mereka. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan kebiasaan laki-laki untuk tidak menggunakan baju sehingga bagian batang tubuh mereka sering terpapar oleh sinar matahari. Kemunculan kanker kulit di area tubuh ini cukup sulit untuk terdeteksi, sehingga berpotensi membuat kanker kulit pada pria baru terdiagnosis setelah memasuki stadium lanjut.

Penggunaan tabir surya, minimal dengan SPF 15, bisa membantu menurunkan risiko kanker kulit. Beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi paparan sinar matahari adalah menggunakan pakaian yang tertutup atau berlindung di bawah naungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement