REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar gula darah yang tak terkontrol pada penyandang diabetes bisa memicu terjadinya kerusakan saraf. Ketika kerusakan ini sudah terjadi, penyandang diabetes bisa mengalami keringat berlebih pada malam hari.
American Diabetes Association memperkirakan, setengah dari penyandang diabetes mengalami kerusakan saraf dalam berbagai tingkatan. Kerusakan saraf ini dapat memengaruhi kelenjar keringat dan juga fungsi tubuh lain.
Kerusakan pada kelenjar keringat inilah yang kemudian memicu terjadinya keringat berlebih pada malam hari. Kondisi keringat berlebih ini juga bisa terjadi saat penyandang diabetes melakukan aktivitas sederhana seperti makan.
Kerusakan kelenjar keringat ini bisa terjadi di seluruh tubuh atau hanya pada sebagian area tubuh saja. Ketika kelenjar keringat tak bisa berfungsi dengan sebagaimana mestinya, tubuh akan mengalami kesulitan untuk menjaga suhu tubuh.