Rabu 20 Jul 2022 18:44 WIB

Alasan Wanita Lebih Panjang Umur Dibandingkan Pria Menurut Peneliti

Sama seperti di Inggris, wanita di AS cenderung hidup lebih lama dibandingkan pria.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Alasan perempuan kerap lebih panjang umur dibandingkan pria. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Alasan perempuan kerap lebih panjang umur dibandingkan pria. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rata-rata, wanita hidup lebih lama dibandingkan pria. Menurut salah satu kelompok ilmuwan, itu ada hubungannya dengan kondisi jantung.

Pria dan wanita menua secara berbeda. Ada beberapa hal yang terjadi pada pria, namun tidak terjadi pada wanita dan sebaliknya. Rata-rata, harapan hidup seorang wanita di Inggris adalah 83,1 tahun, sementara pria adalah 79,3 tahun.

Baca Juga

Secara keseluruhan, wanita hidup lebih lama dibandingkan pria di Inggris. Para ilmuwan dari University of Virginia menemukan, hilangnya kromosom seks bisa menjadi alasan mengapa pria meninggal lebih awal dibandingkan wanita. Mereka mengatakan, hilangnya kromosom ini menyebabkan otot jantung terluka dan menyebabkan gagal jantung.

“Terutama melewati usia 60 tahun, pria meninggal lebih cepat dibandingkan wanita. Seolah-olah mereka menua secara biologis lebih cepat,” kata salah satu peneliti, Kenneth Walsh dilansir Express, Rabu (20/7/2022).

Walsh mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh universitasnya menunjukkan pria bisa mengonsumsi obat yang menargetkan jaringan parut yang disebabkan oleh hilangnya kromosom ini. Walsh menggambarkan tahun-tahun kehidupan yang hilang oleh pria sebagai akibat dari kematian dini sebagai hal mengejutkan.

Sama seperti di Inggris, wanita di AS cenderung hidup lebih lama dibandingkan pria. Selain menyebabkan gagal jantung, hilangnya kromosom Y dapat menyebabkan perkembangan kondisi neurologis yang umum.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pria yang kehilangan kromosom Y memiliki risiko lebih besar terkena bentuk demensia. Penyakit alzheimer adalah salah satu pembunuh paling umum di Inggris, dan merupakan bagian dari neurodegeneratif yang mematikan dari demensia.

Demensia adalah salah satu pembunuh terbesar di Inggris. Rata-rata, penyakit ini menyebabkan kematian sekitar 67 ribu orang, atau sama dengan stadion sepak bola besar.

Olahraga dan demensia baru-baru ini kembali menjadi sorotan berita setelah mantan Kapten Wales, Ryan Jones, mengumumkan dia memiliki kondisi tersebut. Jones (41 tahun) mengumumkan dia telah didiagnosis dengan kondisi neurodegeneratif.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Saya adalah produk dari lingkungan yang semuanya tentang proses dan kinerja manusia. Saya tidak bisa tampil seperti yang saya bisa,” ujar Jones.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement