Rabu 20 Jul 2022 19:39 WIB

Berhenti Lakukan Ini Setelah Usia 60

Sekitar 33 persen orang berusia 60-an melaporkan sangat bahagia.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Berhenti lakukan ini setelah suaia 60 tahun (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Berhenti lakukan ini setelah suaia 60 tahun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa tantangan perubahan fisik dan mental yang terjadi sekitar usia 60 tahun. Perawat terdaftar di The Mesothelioma Center, Sean Marchese, berbagi hal-hal saat berusia 60 tahun.

Setelah usia 60, mengamati sinyal yang mungkin mengindikasikan penyakit kanker atau penyakit lain menjadi jauh lebih penting. Perubahan pencernaan atau metabolisme bisa menjadi tanda kanker di usus atau perut.

Baca Juga

Penurunan kemampuan kognitif adalah tanda awal penyakit seperti alzheimer, yang dapat menjadi parah tanpa pengobatan. Sinyal lain, termasuk kehilangan pendengaran atau penglihatan, perubahan berat badan, penyembuhan luka yang buruk, dan penurunan kualitas tidur.

Orang dewasa yang lebih tua tidak boleh berasumsi masalah ini tanda-tanda khas penuaan. Mereka harus mencari perawatan medis lebih awal. Berikut ini adalah lima hal yang harus Anda hindari saat usia memasuki 60 tahun, seperti dilansir di laman Eat This Not That, Rabu (20/7/2022):

1. Jangan anggap depresi itu normal dengan penuaan

Menurut Marchese, penelitian menunjukkan kebahagiaan di seluruh spektrum usia membentuk kurva berbentuk U menurun selama tahun-tahun paruh baya dan meningkat lagi sekitar usia 50-an. Sekitar 33 persen orang berusia 60-an melaporkan sangat bahagia, persentase yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang berusia awal 30-an. Jika mengalami tanda-tanda kecemasan dan depresi setelah usia 60 tahun, mungkin itu mengindikasikan kondisi medis mendasar yang perlu didiskusikan dengan dokter.

2. Berhenti olahraga

Marchese berbagi bahwa olahraga setelah usia 60 tahun lebih sulit karena persendian kaku dan otot pegal. Namun, ada banyak kegiatan untuk orang dewasa yang lebih tua yang membantu menjaga sistem kardiovaskular, metabolisme, dan kemampuan kognitif tubuh tetap sehat. Bahkan olahraga ringan, seperti berjalan kaki sudah cukup menciptakan manfaat jangka panjang bila dilakukan secara teratur.

Orang dewasa berusia 65 tahun dan lebih tua disarankan melakukan setidaknya 150 menit per pekan (30 menit sehari selama lima hari) aktivitas intensitas sedang atau 75 menit sepekan latihan intensitas kuat. Jalan cepat, beban ringan, bersepeda rekreasi, dan yoga memenuhi syarat sebagai intensitas sedang, sementara hiking, joging, atau lari memenuhi syarat sebagai aktivitas berat.

3. Jangan abaikan perubahan pada kulit

Menurut Marchese, orang dewasa berusia 60-an lebih rentan terhadap kanker kulit, infeksi kulit, dan komplikasi dari kerusakan kulit yang menyebabkan luka atau penyakit sistemik. Seiring bertambahnya usia, epidermis dan dermis (dua lapisan luar kulit) menjadi lebih tipis dan memberikan perlindungan yang lebih sedikit.

Area kulit mungkin menjadi lebih kering dan gatal, atau beberapa tempat, seperti bagian atas tangan dapat menyerupai kertas tisu. Anda juga mungkin lebih mudah memar. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan masalah yang lebih parah jika tidak ditangani dengan benar.

4. Jangan lewatkan waktu tidur

Marchese mengingatkan, tidur sama pentingnya bagi orang dewasa yang lebih tua, seperti halnya untuk anak-anak dan remaja. Anda harus tetap menargetkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam, meskipun tertidur atau tetap tertidur bisa lebih sulit seiring bertambahnya usia.

Orang dewasa yang lebih tua cenderung menghasilkan lebih sedikit melatonin (hormon yang membantu Anda tidur). Cobalah menghindari tidur siang dan evaluasi apakah pola makan membuat Anda lebih sulit tertidur lebih awal. Jika tidak cukup istirahat, maka bicarakan dengan dokter.

5. Jangan lupakan vaksin

Marchese memberi sistem kekebalan menjadi kurang efektif setelah usia 60 tahun karena produksi sel T tubuh melambat. Orang dewasa yang lebih tua lebih rentan terhadap infeksi seperti influenza dan pneumonia, dan waktu pemulihan dari penyakit mungkin lebih lama.

Namun, vaksin melindungi dari masalah ini, seperti suntikan flu dosis tinggi untuk orang berusia di atas 65 tahun, dan vaksin khusus yang melindungi dari pneumonia dan herpes zoster. Tanyakan kepada dokter, vaksin mana yang Anda butuhkan dan buat pengingat untuk menjadwalkannya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement