REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan buah dalam jumlah cukup disinyalir terkait dengan kesehatan mental. Hal itu terungkap lewat penelitian yang digagas peneliti dari Aston University, Inggris, terhadap lebih dari 400 orang dewasa. Tim meninjau kesehatan psikologis dan pola makan peserta.
Penelitian itu membantu memahami hubungan antara makanan dan kesehatan mental, yang kurang dipahami daripada dampaknya terhadap kesehatan fisik. Secara khusus, makan banyak buah dikaitkan dengan kesejahteraan mental yang lebih baik dan pengurangan gejala depresi.
Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang menyantap kudapan buah alih-alih camilan dan sayuran yang gurih dan manis, memiliki skor depresi yang lebih rendah dan kesejahteraan mental yang lebih tinggi. Tim tidak lupa memperhitungkan usia, kondisi kesehatan, dan frekuensi olahraga yang dilakukan peserta.
Hasil studi telah dipublikasikan di British Journal of Nutrition. Akan tetapi, penelitian tidak secara langsung membuktikan bahwa makan buah meningkatkan kesejahteraan mental. Namun, penulis utama studi Nicola-Jayne Tuck menganggap sangat layak untuk membiasakan diri menyantap buah.
Di sisi lain, orang yang makan lebih banyak makanan gurih rendah nutrisi memiliki kesehatan mental yang lebih buruk. Tuck menyimpulkan bahwa temuan itu dapat menunjukkan bahwa sering mengemil makanan gurih yang miskin nutrisi dapat meningkatkan penyimpangan mental dan mengimbas kesehatan psikologis.
Dia mengatakan, bukan berarti sayuran tidak baik untuk tubuh. Makan sayuran yang mengandung banyak vitamin dan mineral juga penting. Perbedaannya terletak pada cara mengonsumsinya. Tuck menjelaskan, baik buah dan sayuran kaya akan antioksidan, serat, dan mikronutrien esensial yang meningkatkan fungsi otak yang optimal.
"Akan tetapi, nutrisi ini dapat hilang selama memasak. Karena kita lebih cenderung makan buah mentah, ini berpotensi menjelaskan pengaruhnya yang lebih kuat pada kesehatan psikologis," ujarnya, dikutip dari laman Metro.