REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Uhamka menaruh perhatian terhadap keterampilan pekerja media di era konvergensi media saat ini. Sebagai upaya membentuk keterampilan itu, dilakukanlah kegiatan magang virtual bersama dengan universitas asal Filipina.
"Program virtual internship ini bersifat courses (perkuliahan) dan praktik atau penugasan yang dilaksanakan secara daring," ujar Kepala Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka, Farida Hariyati, dalam siaran pers, Jumat (22/7/2022).
Dia menyebutkan, kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua pekan, mulai 18 sampai dengan 29 Juli 2022, secara virtual. Dalam pelaksanaannya, pihaknya menjalin kemitraan dengan universitas asal Filipina, yakni Don Mariano Marcos Memorial State University (DMMMSU).
Menurut Farida, kegiatan itu juga dilakukan dengan orientasi dan tujuan untuk meningkatkan kemitraan internasional sebagai impelementasi MoU tingkat universitas, memperluas jaringan kerja sama fakultas dan prodi dengan praktisi dan mitra industri. Di samping itu juga untuk memberikan pengalaman pembelajaran di luar prodi bagi mahasiswa untuk direkognisi atau dikonversi pada matakuliah di prodi asal.
"Juga memberikan wawasan atau pencerahan bagi dosen-dosen yang terlibat dalam kemitraan internasional dan membangun branding prodi atau fakultas di tingkat global," jelas dia.
Peserta dalam magang virtual itu terdiri dari 11 mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka dan 19 mahasiswa DMMMSU. Di dalamnya terdapat mentor dari Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) dan sejumlah narasumber.
Kelima narasumber tersebut, pertama, Ahmad Djauhar dari LPDS yang membawakan materi tentang dinamika perkembangan jurnalisme dan kehumasan pada era digital dan konvergensi media pada era digital.
Kedua, Kristanto Hartadi dari LPDS yang mengulas tentang perkembangan kehumasan perusahaan. Dia membahas hal-hal seputar perencanaan-perencanaan strategis yang perlu dilakukan oleh PR Manager dan PR Officer atau pranata humas dalam konteks manajemen.
Ketiga, ada Maria Dian Andriana dari LPDS yang menyampaikan materi feature mengenai isu lingkungan. Menurut dia, isu lingkungan tidak selalu harus ditulis dalam bentuk berita, tetapi juga dapat ditulis dalam bentuk feature. Isu lingkungan juga dapat dipandang dari berbagai perspektif. Lalu pemateri lainnya adalah Kennorton Hutasoit dari LPDS yang menyampaikan materi tentang praktik tentang mempersiapkan produksi berita/feature.
Narasumber berikutnya ialah Jerald Uy Saculles selaku pengamat media dan dosen DMMMSU. Dia pada kesempatannya menyampaikan materi tentang media relations melalui media sosial yang saat ini menjadi saluran komunikasi efektif dalam menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak. Media sosial, kata dia, memiliki jangkauan yang lebih luas dengan biaya relatif murah.