Senin 25 Jul 2022 13:32 WIB

Ilmuwan Temukan Kerak Bumi Meleleh di Bawah Pegunungan Andes

Tetesan sangat mungkin menjadi penyebab deformasi yang diamati di Andes.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Deretan pemukiman berdinding seng di ketinggian kota La Rinconada, Pegunungan Andes, Peru.
Foto: Nacho Doce/Reuters
Deretan pemukiman berdinding seng di ketinggian kota La Rinconada, Pegunungan Andes, Peru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan bukti yang meyakinkan bahwa kerak bumi telah "longsor" melintasi ratusan kilometer di bawah pegunungan Andes di Amerika Selatan. Kerak Bumi tersedot oleh mantel kental.

Ilmuwan menyimpulkan hal ini dengan  membuat percobaan langsung di kotak pasir dan membandingkan hasilnya dengan data geologis yang sebenarnya. Temuan tentang tetesan Andes diterbitkan oleh para peneliti pada 28 Juni di jurnal Nature: Communications Earth & Environment. 

Baca Juga

Peristiwa yang disebut tetesan litosfer itu baru saja diidentifikasi di Bumi ini. "Kami telah mengkonfirmasi bahwa deformasi di permukaan area Pegunungan Andes memiliki sebagian besar litosfer di bawahnya yang longsor," kata mahasiswa pascasarjana geologi dan penulis utama Julia Andersen di University of Toronto di Kanada, dilansir dari Live Science.

Karena kepadatannya yang tinggi, litosfer menetes seperti sirup dingin atau madu lebih dalam ke interior planet. Hal ini kemungkinan bertanggung jawab atas dua peristiwa tektonik besar di Andes Tengah, menggeser topografi permukaan wilayah tersebut hingga ratusan kilometer. Keduanya berderak dan meregangkan kerak permukaan itu sendiri.