REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manfaat kopi sudah cukup terkenal, tetapi apakah kopi panas memiliki manfaat yang sama dengan kopi dingin? Ahli Jantung dari Memorial Hermann Sugar Land, Texas, Dr Majid Basit, memaparkan hal ini lebih detil.
“Kopi panas terbukti memiliki jumlah antioksidan yang lebih tinggi, yang dapat menawarkan manfaat kesehatan lebih tinggi. Tapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” kata Dr Basit dilansir dari HuffPost, Selasa (26/7/2022).
Sebuah studi tahun 2018 di Scientific Reports membuktikan hal tersebut. Peneliti dari Thomas Jefferson University menemukan bahwa kopi panas memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi, yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel, dibandingkan dengan kopi dingin.
Kafein sangat bervariasi dalam kopi yang diseduh dan tergantung pada berbagai faktor, termasuk biji yang digunakan. Sebuah studi tahun 2020 oleh American Chemical Society menemukan bahwa metode pembuatan kopi panas menghasilkan kadar kafein yang sedikit lebih tinggi daripada metode pembuatan kopi dingin.
Penting untuk dicatat bahwa perbedaannya tidak cukup besar untuk menjelaskan hal yang disebutkan itu. Jadi secara umum, seseorang akan mendapatkan dosis kafein yang solid entah itu minum kopi panas atau dingin.
“Kafein memiliki efek positif dan negatif pada tubuh. Kafein meningkatkan kewaspadaan otak dan tingkat energi umum, tetapi juga akan meningkatkan asam di perut yang menyebabkan sakit perut pada beberapa orang,” ungkap Dr Basit.
Ahli Jantung juga menyebutkan kafein dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil, tekanan darah, dan detak jantung, bersama dengan penurunan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium, dapat menyebabkan kepadatan tulang yang lebih rendah.
Bisa disimpulkan, secangkir kopi panas rata-rata menawarkan sedikit lebih banyak antioksidan dan perkiraan jumlah kafein yang sama dengan kopi dingin. Secara keseluruhan, penelitian belum mengungkapkan perbedaan besar dalam bagaimana tubuh bereaksi terhadap dua bentuk olahan kopi itu.
Namun, ada satu karakteristik secangkir kopi panas yang membedakannya dari kopi dingin, dan itu tidak ada hubungannya dengan konsumsi, yakni aroma kopi panas.
Menurut sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, ada hubungan antara aroma kopi dengan antioksidan potensial atau aktivitas relaksasi stres.
Namun, Dr Basit menekankan bahwa tidak ada penelitian pasti tentang topik tersebut dan banyak hasil yang mungkin terkait dengan efek plasebo. Pertarungan antara kopi panas vs kopi dingin masih layak diperdebatkan.