Rabu 27 Jul 2022 19:44 WIB

Orang yang Sering Tidur Siang Disebut Berisiko Kena Hipertensi

Dari penelitian dinyatakan, orang yang tidur siang adalah mereka yang insomnia.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Orang yang sering tidur siang disebut berisiko kena tekanan darah tinggi. (ilustrasi)
Foto: Needpix
Orang yang sering tidur siang disebut berisiko kena tekanan darah tinggi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur siang yang dilakukan secara rutin dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan strok. Hal tersebut berdasarkan sebuah penelitian besar yang diterbitkan di jurnal American Heart Association Hypertension pada 25 Juli 2022.

Para peneliti dari Central South University di China melihat data dari hampir 360 ribu orang dewasa Inggris selama sekitar 11 tahun masa tindak lanjut, untuk membandingkan kebiasaan tidur siang dengan tekanan darah dan risiko strok. Mereka menemukan, peserta yang secara rutin tidur siang memiliki risiko 12 persen lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan 24 persen lebih tinggi risiko strok, dibandingkan rekan-rekan mereka yang tidak tidur siang.

Baca Juga

Data juga menunjukkan, risiko itu akan meningkat jika peserta yang tidak pernah tidur siang melakukannya sesekali, atau jika mereka berubah dari yang jarang tidur siang menjadi sering. Menurut seorang peneliti tidur dan rekan penulis pedoman American Heart Association, Michael A Grandner, tidur siang itu sendiri mungkin tidak bahaya, tetapi dapat mengindikasikan masalah dengan kualitas tidur secara keseluruhan.

“Meskipun tidur siang itu sendiri tidak berbahaya, banyak orang yang tidur siang karena kurang tidur pada malam hari. Tidur yang buruk pada malam hari dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, dan tidur siang tidak cukup untuk menebusnya,” kata Grandner dilansir Insider, Rabu (27/7/2022).

Dari penelitian itu, orang-orang yang tidur siang adalah mereka yang insomnia.  Mereka juga lebih cenderung minum alkohol, merokok, dan memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih rendah, dibandingkan orang yang jarang tidur siang atau tidak sama sekali.

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak memiliki informasi tentang berapa lama tidur siang itu berlangsung. Jadi tidak jelas apakah total waktu tidur siang mungkin menjadi faktornya atau ada faktor lain.

Partisipan juga melaporkan sendiri tidur siang mereka sehingga peneliti tidak memiliki data objektif tentang frekuensi atau kualitas tidur siang. Namun apakah seseorang sudah cukup tidur pada malam hari menjadi faktor yang berpengaruh pada kesehatan jantung.

Kebanyakan orang dewasa harus tidur tujuh hingga sembilan jam dan kurang tidur terkait dengan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Sebaliknya, tidur nyenyak dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat, meningkatkan kesehatan mental dan fokus, serta meningkatkan kebugaran.

Tidur yang cukup bahkan dapat membantu menurunkan berat badan. Untuk tidur yang lebih baik, cobalah berolahraga secara teratur, menghabiskan waktu di bawah sinar matahari pada siang hari, dan menghindari kafein.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement