Jumat 29 Jul 2022 05:51 WIB

Pertama Kali, Ilmuwan Temukan Lubang Hitam yang Sangat Tenang

Lubang hitam tidak banyak memancarkan sinar X dan tidak berinteraksi.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Lubang Hitam (ilustrasi)
Foto: id.wikipedia.org
Lubang Hitam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian baru berdasarkan pengamatan dari Very Large Telescope of the European Southern Observatory (ESO) menemukan jenis lubang hitam yang sulit dipahami. Lubang hitam ini hampir tidak berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

Bintang masif yang mati dan menghasilkan lubang hitam bermassa bintang yang tidak aktif. Lubang hitam yang tidak aktif, berbeda dengan kebanyakan lubang hitam lainnya. Jeni ini tidak melepaskan banyak radiasi sinar-X.

Baca Juga

Lubang hitam semacam ini belum ditemukan dengan jelas di luar galaksi kita meskipun dianggap sebagai fenomena kosmik yang cukup umum, menurut tim ahli AS dan Eropa yang mengerjakan penelitian tersebut. Lubang hitam yang baru ditemukan yang dikenal sebagai VFTS 243, setidaknya sembilan kali lebih besar dari matahari kita.

Lubang hitam ini merupakan salah satu dari dua lubang hitam yang membentuk sistem biner. Ini mengelilingi bintang biru terang yang 25 kali lebih besar dari matahari kita.

Proses eliminasi

Para astronom memeriksa 1.000 bintang besar di wilayah Nebula Tarantula di Awan Magellan Besar, masing-masing dengan berat setidaknya delapan kali massa matahari. Menurut rekan penulis Tomer Shenar, penemuan itu dilakukan melalui proses eliminasi.

Bintang-bintang yang merupakan bagian dari sistem biner, atau bintang yang mengorbit pendamping kosmik, pertama kali dikenali oleh para astronom. Pendamping tidak dapat diamati dalam sistem biner, jadi mereka mengalihkan perhatian mereka ke sana. Pemeriksaan yang cermat akhirnya mengungkapkan bahwa VFTS 243 adalah lubang hitam yang tidak aktif.

Instrumen Fiber Large Array Multi Element Spectrograph (FLAMES) pada Teleskop Sangat Besar ESO menggunakan enam tahun pengamatan untuk menemukan lubang hitam. Para astronom dapat melihat lebih dari seratus objek secara bersamaan dengan FLAMES.

Polisi lubang hitam

Beberapa dari 40 penulis studi disebut sebagai "polisi lubang hitam" di kalangan astronomi. Sebab, mereka telah menyangkal banyak penemuan lubang hitam sebelumnya. Lebih dari sepuluh temuan sistem biner lubang hitam yang dibuat dalam dua tahun terakhir telah dipertanyakan. 

Namun, mereka yakin bahwa temuan mereka kali ini bukanlah "alarm palsu". Kelompok studi mengklaim bahwa mereka menerima kritik atas temuan terbaru mereka.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement