Kamis 28 Jul 2022 09:17 WIB

Kakao Diyakini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah

Kandungan flavanol di dalam kakao diyakini bisa bantu turunkan tekanan darah.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Kandungan flavanol di dalam kakao diyakini bisa bantu turunkan tekanan darah.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Kandungan flavanol di dalam kakao diyakini bisa bantu turunkan tekanan darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru dari University of Surrey menyebutkan bahwa Kakao diyakini mampu menurunkan tekanan darah dan kekakuan arteri. Kandungan flavanol di dalamnya berperan untuk menurunkan tekanan darah serupa obat.

Namun, seberapa efektif flavanol dalam kehidupan sehari-hari untuk menurunkan tekanan darah masih belum diketahui. Pasalnya, masih perlu dilakukan pengaturan eksperimental yang dikontrol ketat.

Baca Juga

Dalam studi pertama dari studi sejenis, para peneliti menyelidiki penggunaan flavanol dalam menurunkan tekanan darah dan kekakuan arteri pada individu di luar pengaturan klinis.

Profesor Kedokteran Kardiovaskular di University of Surrey, Prof Christian Heiss, mengatakan bahwa timnya menyelidiki cara-cara inovatif untuk mengobati tekanan darah tinggi dan kekakuan arteri yang bisa berujung pada penyakit jantung dan stroke.

“Bahkan sebelum kami mempertimbangkan untuk memperkenalkan kakao ke dalam praktik klinis, kami perlu menguji apakah hasil yang sebelumnya dilaporkan dalam pengaturan laboratorium sudah diterjemahkan dengan aman ke dalam pengaturan dunia nyata,” kata dia dilansir dari Neuro Science, Kamis (28/7/2022).

Selama beberapa hari, 11 peserta sehat mengkonsumsi kakao pada hari-hari bergantian, enam kapsul flavanol kakao atau enam kapsul plasebo yang mengandung gula merah. Peserta diberikan monitor tekanan darah lengan atas, dan klip jari yang mengukur kecepatan gelombang nadi (PWV) yang mengukur tingkat kekakuan arteri.

Pengukuran tekanan darah dan PWV dilakukan sebelum konsumsi kapsul dan setiap 30 menit setelah konsumsi selama tiga jam pertama, dan kemudian setiap jam selama sembilan jam tersisa. 

Peneliti menemukan bahwa tekanan darah dan kekakuan arteri menurun pada peserta yang tekanan darahnya sedang tinggi, sementara ini tidak berlaku untuk tekanan darah di pagi hari.

Secara signifikan untuk pertama kalinya, ini memberikan efek yang bisa diidentifikasi pada delapan jam setelah kakao dikonsumsi. Para peneliti percaya bahwa puncak kedua ini mungkin karena bagaimana bakteri di usus memetabolisme flavanol kakao.

Profesor Heiss memaparkan dampak positif flavanol pada sistem kardiovaskular, khususnya, fungsi pembuluh darah dan tekanan darah, yang tidak dapat disangkal. Dokter sering takut bahwa beberapa tablet tekanan darah dapat menurunkan tekanan darah terlalu banyak pada beberapa hari.

“Apa yang kami temukan menunjukkan bahwa flavanol hanya menurunkan tekanan darah jika sedang meningkat. Bekerja dengan teknologi kesehatan pribadi peserta, dan menunjukkan kepada kita bagaimana variabel tekanan darah dan kekakuan arteri dapat terjadi dari hari ke hari,” katanya.

Flavanol dalam kakao juga menunjukkan peran pemantau kesehatan pribadi, dalam mengembangkan dan menerapkan perawatan pribadi yang efektif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement