Kamis 28 Jul 2022 21:43 WIB

Rendahnya Konsumsi Kalsium Dorong Munculnya Masalah Kesehatan Tulang

Penyerapan kalsium meningkat jika dibarengi asupan magnesium dan vitamin K2 dan D3.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Suplemen kalsium (Ilustrasi). Kebutuhan harian kalsium berbeda jumlahnya berdasarkan umur.
Foto: www.freepik.com.
Suplemen kalsium (Ilustrasi). Kebutuhan harian kalsium berbeda jumlahnya berdasarkan umur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan tulang semakin penting seiring bertambahnya usia. Salah satu substansi yang sangat penting untuk kesehatan tulang ini adalah kalsium.

Mengutip studi tahun 2020, dokter spesialis bedah ortopedi dr Isa An Nagib menungkapkan bahwa asupan kalsium masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yaitu 254 mg per hari. Angka ini jauh di bawah kebutuhan kalsium harian 1.000 sampai 1.200 mg per hari.

Baca Juga

Fungsi kalsium pada tulang adalah untuk pembentukan struktur tulang menjadi padat dan kuat melalui proses kalsifikasi atau pemadatan tulang. "Kalsium merupakan 99 persen komposisi dalam tulang (pengisi tulang)," jelas dokter yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama di RS Siaga Raya, dalam acara Diskusi Kesehatan Imboost Bone, di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Menurut dr Isa, defisiensi kalsium selain ditandai dengan kondisi kadar kalsium rendah dalam darah, juga disertai dengan osteopenia, kondisi kadar cikal bakal kepadatan tulang yang rendah. Defisiensi kalsium dapat memicu terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis sehingga berisiko fraktur atau patah tulang.

Osteoporosis merupakan kondisi menurunnya kepadatan tulang di mana penyakit ini dikenal sebagai "silent disease". Penyakit ini tidak bergejala apa-apa, sehingga sering kali pasien datang ketika sudah dalam kondisi patah tulang.

Suplemen tulang

Dr Isa mengatakan, kebutuhan harian kalsium berbeda jumlahnya berdasarkan umur. Usia satu sampai tiga tahun hanya membutuhkan 700 mg kalsium per harinya, sedangkan di usia empat sampai delapan tahun akan meningkat menjadi 1.000 mg per hari.

Lalu, dosisnya 1.300 mg per hari pada usia sembilan sampai 18 tahun. Dosis 1.300 mg per hari ini juga diperlukan pada seorang perempuan saat hamil.

"Kita tidak bisa memastikan apakah dari makanan, susu, dan sebagainya bisa mendapatkan kalsium dengan kadar sebesar itu," katanya.

Oleh karena itu, dr Isa menyarankan untuk mengonsumsi suplemen tulang, sebagai tambahan dari karena dari makanan atau susu yang dikonsumsi. Menurutnya, suplemen berfungsi sebagai salah satu filling alias pengisi kepadatan tulang sehingga kondisi kesehatan tulang tidak cenderung tergerus terus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement