Jumat 29 Jul 2022 05:30 WIB

4 Bahasa Tubuh yang Ditunjukkan Anak Ketika Sedang Berbohong

Bahasa tubuh dapat menunjukkan bahwa anak sebetulnya sedang berbohong.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu yang sedang menasehati anak laki-lakinya (ilustrasi). Ketika anak berbohong, bahasa tubuhnya bisa memperlihatkannya.
Foto: Republika/Musiron
Ibu yang sedang menasehati anak laki-lakinya (ilustrasi). Ketika anak berbohong, bahasa tubuhnya bisa memperlihatkannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua mungkin melihat anak-anak mereka seperti malaikat kecil yang sempurna. Padahal, apa pun yang dilakukan oleh orang tua, semua anak pasti pernah sesekali mencoba berbohong. Bagaimana cara mengetahui kapan anak sedang berbohong?

Secara umum, ahli bahasa tubuh Darren Stanton mengungkapkan bahwa kebohongan berkaitan dengan emosi. Semakin besar suatu kebohongan, semakin menipu bahasa tubuh yang terlihat.

Baca Juga

Menurut Stanton, bukan hal yang mudah bagi orang tua untuk mengenali kebohongan anak. Akan tetapi, ada empat bahasa tubuh yang kerap ditunjukkan oleh anak bila sedang berbohong. Berikut ini adalah keempat bahasa tubuh tersebut, seperti dilansir The Sun, Kamis (28/7/2022).

Menutupi mulut dengan tangan

Saat berbohong, anak bisa menunjukkan perilaku yang berlebihan. Hal ini terjadi karena anak menganggap bahwa berbohong memiliki konsekuensi yang lebih besar dibandingkan yang dipikirkan oleh orang dewasa.

Salah satu perilaku yang biasa anak tunjukkan saat berbohong adalah menutup mulut dengan tangan. Perilaku ini biasanya mereka lakukan setelah mengutarakan kebohongan. Menutup mulut ini merupakan gerakan yang terjadi tanpa sadar untuk mencoba menghentikan diri sendiri agar tak mengeluarkan kata-kata kebohongan.

Menjawab dengan cepat

Jawaban yang diberikan secara instan oleh anak kemungkinan merupakan sebuah kebohongan. Sebagai contoh, anak yang belum menyikat gigi akan langsung menjawab bahwa mereka sudah menyikat gigi ketika ditanya apakah mereka sudah menyikat gigi atau belum.

"Bila mereka sudah (melakukannya), mereka akan bisa berpikir mengenai itu dan memproses jawaban mereka sendiri," ujar Stanson.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement