Jumat 29 Jul 2022 11:10 WIB

Instagram akan Tanyakan Ras dan Etnis Pengguna di AS

Instagram akan mencari tahu pengalaman pengguna berbagai etnis saat memakai platform.

Rep: Mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Instagram
Foto: flickr
Instagram

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Dalam unggahan terbarunya, Instagram akan mulai menanyakan tentang ras dan etnis pengguna. Tujuannya untuk mencari tahu bagaimana pengalaman mereka dalam menikmati platform tersebut.

“Instagram akan mulai meminta beberapa pengguna AS untuk menyertakan data ras dan etnis untuk mempelajari bagaimana berbagai kelompok mengalami platform,” kata perusahaan itu dalam posting blog yang diterbitkan hari ini dilansir dari The Verge, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga

Bermacam-macam acak pengguna Instagram akan mendapatkan pop-up di aplikasi yang mengarah ke survei yang menanyakan ras dan etnis mereka, yang diselenggarakan oleh kelompok riset YouGov. Namun demikian, menjawab pertanyaan tersebut adalah opsional.

Instagram mengatakan tanggapan tidak akan membatasi pengalaman yang pengguna miliki di Instagram, termasuk memengaruhi jangkauan atau bagaimana orang terlibat dengan konten dengan cara apa pun.

Dalam pesan video yang diposting hari ini, kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan pengumpulan data akan membantu platform mencari cara untuk meningkatkan Instagram bagi pengguna.

“Jika kita ingin memastikan bahwa Instagram adil dan setara sebagai sebuah pengalaman, kita perlu memahami cara kerjanya untuk komunitas yang berbeda,” katanya.

Setelah tanggapan pengguna dikumpulkan, data akan dihilangkan identitasnya, dibagi, dan disimpan di beberapa lembaga penelitian, termasuk Texas Southern University, University of Central Florida, Northeastern University, dan Oasis Labs. 

Dalam posting blog, Instagram mengatakan tanggapan individu tidak akan ditautkan kembali ke akun pengguna dan bahwa perusahaan hanya akan mendapatkan data gabungan dari lembaga mitra.

“Informasi ini akan memungkinkan kami untuk lebih memahami pengalaman yang dimiliki komunitas yang berbeda di Instagram, bagaimana teknologi kami dapat memengaruhi kelompok yang berbeda, dan jika ada perubahan yang dapat kami lakukan untuk mempromosikan keadilan,” tulis blog tersebut. 

“Misalnya, analisis yang kami lakukan dengan informasi ini dapat membantu kami lebih memahami pengalaman yang mungkin dimiliki komunitas yang berbeda dalam hal bagaimana kami memberi peringkat konten,” tambah pihak instagram.

Pada 2020, Instagram membuat tim yang bertugas mempelajari algoritme untuk bias rasial. Musim gugur yang lalu, Meta, yang memiliki Instagram dan Facebook, mengatakan sedang mengerjakan cara untuk mengukur “bagaimana orang-orang dari komunitas yang terpinggirkan menggunakan teknologi Meta.”

Kelompok hak-hak sipil dan pendukung lainnya telah lama meminta Facebook dan platform media sosial lainnya untuk memeriksa bagaimana sistemnya memengaruhi orang kulit berwarna. Ada banyak laporan media tentang bagaimana platform memungkinkan diskriminasi

Sebuah laporan pada 2021 dari The Washington Post misalnya, merinci bagaimana temuan internal Meta bahwa sistemnya seputar penghapusan ujaran kebencian secara tidak proporsional merugikan pengguna kulit hitam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement