REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH--Lembaga penelitian Amerika bernama J.D. Power sempat menyebut bahwa Tesla masuk dalam produsen mobil dengan kualitas terburuk. Di Jerman, Tesla pun mendapat tuntutan atas kualitas yang diberikan kepada konsumen.
Dikutip dari Drive pada Jumat (29/7/2022), tuntutan itu dilayangkan oleh konsumen Tesla Model 3 di Munich, Jerman. Awalnya, konsumen itu mengeluhkan adanya retakan pada body mobil miliknya.
Konsumen itu berharap, otoritas Tesla melakukan penggantian bagian body yang retak tersebut. Tapi ternyata, perbaikan hanya dilakukan dengan menambal cat pada body mobil itu untuk menyamarkan retakan yang ada.
Dengan adanya tuntutan tersebut, maka Tesla telah mengalami dua tuntutan yang hampir serupa di Jerman. Sebelumnya, pengadilan di Munich juga memproses tuntutan atas kekecewaan konsumen Tesla.
Tuntutan itu dilayangkan karena konsumen menemukan terdapat kerusakan yang tak wajar pada bagian bawah body. Konsumen itu menemukan bahwa jacking points pada mobilnya mengalami goresan seperti bekas benturan.
Beragam tuntutan itu pun membuat Pengadilan Distrik Munich perlu melakukan pendalaman apakah hal itu terjadi karena proses produksi yang tidak tepat atau karena kecelakaan.
Terkait hasil riset J.D. Power, lembaga itu mengungkap bahwa produk Tesla mengalami 226 persoalan dalam setiap 100 kendaraan. Angka ini jauh di atas angka rata-rata industri otomotif yang berada pada level 180 persoalan per 100 kendaraan.
Selain Tesla, brand lain yang juga memiliki keluhan terbanyak adalah Polestar yang merupakan bagian dari Volvo dan Geely. Secara total, Polestar tercatat memiliki 328 persoalan per 100 mobil.
Dalam penelitian itu, J.D Power merangkum 10 persoalan yang paling banyak dikeluhkan oleh konsumen. Dari 10 persoalan itu, enam diantaranya merupakan persoalan software seperti Apple CarPlay dan Android Auto.