Ahad 31 Jul 2022 06:15 WIB

Sering Tidur Siang Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi dan Strok

Orang yang sering tidur siang lebih mungkin terkena darah tinggi dan strok.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Orang yang sering tidur siang lebih mungkin terkena darah tinggi dan strok.
Foto: Piqsels
Orang yang sering tidur siang lebih mungkin terkena darah tinggi dan strok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru menemukan bahwa orang yang sering tidur siang mungkin lebih berisiko terkena tekanan darah tinggi dan stroke. Studi yang diterbitkan jurnal American Heart Association Hypertension meneliti 360 ribu peserta yang memberikan sampel darah, urin dan air liur, serta informasi terperinci tentang gaya hidup mereka.

Peserta juga mengisi kuisioner tentang apakah mereka “tidak pernah/jarang" tidur siang, "kadang-kadang" atau "biasa" tidur siang. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang sering tidur siang memiliki kemungkinan 12 persen lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan 24 persen lebih mungkin terkena stroke.

Baca Juga

Tapi itu tidak berarti tidur siang selalu menyebabkan masalah kesehatan. Tidur siang bisa menjadi masalah kronis jika disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Para peneliti menemukan bahwa persentase tinggi dari orang yang sering tidur siang melaporkan merokok, minum alkohol setiap hari, insomnia dan faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi pada masalah yang berhubungan dengan kesehatan.

Ahli neurologi di Beth Israel Deaconess Medical Center, Margaret Blattner, mengatakan bahwa kebiasaan tidur siang dapat menunjukkan masalah dengan kualitas tidur malam hari atau bahkan kesehatan secara keseluruhan.

"Kehilangan waktu tidur malam, baik karena jadwal sibuk tidak memungkinkan kesempatan tidur yang cukup, atau karena masalah dengan tidur itu sendiri, dapat menyebabkan kantuk di siang hari yang parah,” kata Blattner seperti dilansir dari People, Sabtu (30/7/2022).

Blattner mengatakan, tidur berkualitas itu sehat dan memulihkan tubuh. Jadi perubahan kebiasaan tidur, baik membutuhkan lebih banyak tidur di malam hari atau tidur siang di siang hari, mungkin menandakan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Tidak hanya itu, menurut Blattner, tidur siang dengan durasi lama kurang restorative dibanding tidur siang dalam waktu singkat. Mereka yang tidur siang lama kerap terbangun dalam keadaan tidak segar atau grogi.

"Selain itu, tidur siang dengan durasi lama menghilangkan waktu dari hal-hal sehat lainnya yang dinikmati orang di siang hari: menghabiskan waktu bersama keluarga, menikmati hobi, dan berolahraga,” kata Blattner.

Tapi Blattner meyakinkan bahwa tidur siang juga bisa bermanfaat. Tidur siang dalam durasi singkat bisa memulihkan tenaga, mengurangi stres dan meningkatkan kefokusan.

“Sore hari adalah waktu yang baik untuk tidur siang, karena ini sejalan dengan penurunan energi. Tapi, tidur siang terlalu sore atau menuju malam dapat memengaruhi kualitas tidur di malam hari dan membuatnya lebih sulit untuk tertidur,” kata Blattner.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement