Senin 01 Aug 2022 22:39 WIB

Hijrah dan Spirit Perubahan

Hijrah dan Spirit Perubahan

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Hijrah dan Spirit Perubahan - Suara Muhammadiyah
Hijrah dan Spirit Perubahan - Suara Muhammadiyah

Oleh: Mukhtar Hadi

Pada tahun 622 Masehi, Nabi Muhammad saw dengan membawa para pengikutnya melakukan hijrah atau perpindahan dari kota Mekah ke kota Yasrib. Jarak antara Mekah dan Yastrib diperkirakan sekitar 200 mil atau 320 kilometer. Setelah beberapa waktu tinggal di Yastrib maka Rasulullah kemudian mengganti nama kota itu menjadi Madinah an-Nabi yang artinya kota Nabi. Kemudian hari kota ini disebut dengan Madinah saja, dan ada yang juga menyebut dengan Madinah al-Munawarah yang artinya Kota yang penuh cahaya.

Peristiwa hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah ini di masa Khalifah Umar bin Khatab dijadikan sebagai dasar untuk membuat kalender Islam yang disebut dengan kalender Hijriyah. Awal tahun dalam kalender hijriyah dimulai dari bulan Muharram yang dihitung dari sejak hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah. Kalender ini dihitung berdasarkan perputaran bulan (revolusi bulan) kepada bumi sehingga sering disebut kalender Qomariyah. Hal ini berbeda dengan kalender masehi yang dihitung berdasarkan perputaran bumi (revolusi bumi) kepada matahari. Sebab itu kalender masehi sering disebut sebagai kalender Syamsiyah.

Pada setiap tanggal 1 Muharram umat Islam memperingati tahun baru Islam sekaligus menapaktilasi dan mengenang peristiwa Hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa Hijrah Nabi. Disamping itu, pada setiap Muharram kita juga diingatkan akan warisan intelektual umat Islam yaitu karya monumental berupa penanggalan atau kalender Islam. Kalender Islam ini adalah karya otentik intelektual Islam sekaligus sebagai peneguhan identitas umat Islam.