REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat luas mungkin sudah cukup familier dengan beberapa gejala umum diabetes, seperti sering berkemih pada malam hari hingga merasa haus sepanjang waktu. Namun, ada pula beberapa gejala diabetes yang jarang dikenali, misalnya gejala-gejala yang muncul pada kulit.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tak memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Diabetes biasanya ditandai dengan kadar gula darah yang meningkat di atas normal.
Diabetes juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengalami peningkatan cukup pesat di dunia. Peningkatan ini terjadi dari 108 juta kasus pada 1980 menjadi 422 kasus pada 2014. Per 2019, diabetes menjadi penyebab kematian kesembilan terbesar di dunia, di mana ada sekitar 1,5 juta kasus kematian yang disebabkan secara langsung oleh diabetes.
Lebih dari 95 persen kasus diabetes merupakan jenis diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini berkaitan erat dengan berat badan berlebih dan pola hidup tidak aktif.
Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes lain yang ditandai dengan ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin yang cukup bagi tubuh. Hal ini terjadi karena sistem imun tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. Oleh karena itu, diabetes tipe 1 juga dikenal sebagai penyakit autoimun.
Ada pula kondisi yang dikenal sebagai prediabetes. Prediabetes merupakan sebuah kondisi di mana kadar gula darah sudah meningkat tinggi, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Prediabetes yang tak ditangani bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Pada masa prediabetes, orang-orang biasanya tak mengalami gejala. Akan tetapi, kemunculan prediabetes bisa disertai dengan tanda berupa menggelapnya warna kulit pada bagian tubuh tertentu, seperti leher.
Sedangkan pada diabetes, ada beberapa gejala yang bisa dikenali. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sebagian dari gejala tersebut adalah peningkatan frekuensi berkemih, terlebih pada malam hari, merasa sangat haus, penurunan berat badan tanpa berusaha, merasa sangat lapar, pandangan kabur, ada sensasi kebas atau kesemutan pada tangan atau kaki, serta merasa sangat lelah.
Di samping itu, diabetes juga bisa memunculkan gejala pada kulit. Setidaknya, ada lima masalah kulit yang bisa menjadi pertanda dari diabetes. Berikut ini adalah kelima masalah kulit tersebut, seperti dilansir Mirror, Rabu (3/8/2022):
1. Bullosis diabeticorum
Bullosis diabeticorum merupakan sebuah lepuh yang muncul tanpa rasa sakit. Bullosis diabeticorum bisa ditemukan di bagian punggung tangan dan punggung kaki, serta pada kaki dan lengan bawah. Kondisi ini biasanya dialami oleh individu yang mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes.
2. Dermopati diabetik
Dermopati diabetik di tandai dengan munculnya patch atau bercak berwarna cokelat tua pada kulit yang bersisik. Dermopati diabetik bisa terlihat seperti bintik penuaan dan tak memerlukan perawatan apa pun.
3. Sklerosis digital
Sklerosis digital merupakan ruam yang bisa muncul pada penderita diabetes tipe 1. Sklerosis digital ditandai dengan kulit pada punggung tangan yang mengeras kemudian menjadi waxy.
4. Necrobiosis Lipoidica Diabeticorum (NLD)
NLD merupakan ruam yang bisa muncul di kaki bagian bawah. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada penderita diabetes wanita. Ruam NLD bisa terlihat seperti bercak kemerahan, menonjol, dan mengkilap, dengan warna kuning di bagian tengahnya.
5. Sindrom kaki diabetes
Sindrom kaki diabetes terjadi ketika ulkus muncul pada kulit setelah terjadi trauma. Ulkus ini bisa membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh dan bisa terinfeksi.