Jumat 05 Aug 2022 00:20 WIB

Cacar Monyet dan Cacar Air, Bagaimana Cara Membedakannya?

Cacar monyet dan cacar air disebabkan oleh virus yang berbeda, gejalanya pun berbeda.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dari tahun 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya. Cacar monyet dan cacar air adalah dua penyakit yang tidak saling berkaitan.
Foto: CDC
Foto dari tahun 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya. Cacar monyet dan cacar air adalah dua penyakit yang tidak saling berkaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekilas, cacar monyet dan cacar air tampak memiliki nama yang mirip. Meski begitu, keduanya merupakan dua penyakit berbeda yang sebenarnya tidak saling berkaitan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa cacar monyet tidak berkaitan dengan cacar air. Cacar monyet justru berkaitan dengan smallpox atau cacar karena virus penyebabnya berasal dari famili yang sama, di mana cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox dan cacar disebabkan oleh virus variola.

Baca Juga

Oleh karena itu, cacar monyet kerap memunculkan gejala yang mirip seperti gejala cacar. Namun, tak seperti cacar, gejala cacar monyet cenderung lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian.

Beberapa gejala cacar monyet adalah demam, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, kelelahan, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, dan ruam. Ruam pada cacar monyet bisa berlokasi di sekitar genital dan anus.