Sabtu 06 Aug 2022 15:22 WIB

Bumi Berputar Lebih Cepat, Apa Dampaknya?

Rotasi bumi yang berlangsung lebih cepat membawa dampak dalam kehidupan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Christiyaningsih
Rotasi bumi yang berlangsung lebih cepat membawa dampak dalam kehidupan. (ilustrasi)
Foto: nasa
Rotasi bumi yang berlangsung lebih cepat membawa dampak dalam kehidupan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bumi mencatat hari terpendeknya pada 29 Juli saat menyelesaikan putaran penuh dalam 1,59 milidetik di bawah 24 jam. Diketahui, memang bumi butuh waktu 24 jam untuk berputar pada porosnya.

Namun, itu berubah setidaknya sejak awal tahun 2020. Pada Juli 2020, bumi mencatat bulan terpendaknya 1,47 milidetik di bawah 24 jam. Pada tahun berikutnya, bumi terus berputar dengan kecepatan yang umumnya meningkat tetapi tidak memecahkan rekor.

Baca Juga

Para ilmuwan berspekulasi sejumlah proses mungkin berada di balik peningkatan putaran ini. Ini bisa disebabkan oleh mencairnya gletser, fenomena perubahan iklim yang semakin luas, pergerakan inti cair bagian dalam planet, aktivitas seismik, dan fenomena Goyangan Chandler.

Goyangan Chandler merupakan penyimpangan kecil pada sumbu rotasi bumi, tidak berbeda dengan getaran yang terlihat ketika bagian atas yang berputar memperoleh momentum atau melambat.

Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan?

Dikutip dari First Post pada Sabtu (6/8/2022), rotasi yang semakin cepat berdampak pada berbagai teknologi di bumi, termasuk satelit GPS yang menggunakan jam atom. Menurut sebuah laporan oleh Forbes, putaran yang lebih cepat berarti bumi mendapatkan posisi yang sama sedikit lebih awal dari hari sebelumnya.

Setengah milidetik sama dengan 10 inci atau 26 sentimeter di khatulistiwa. Singkatnya, satelit GPS yang sudah harus dikoreksi untuk efek teori relativitas umum Einstein akan segera menjadi tidak berguna.

Ini juga dapat memengaruhi ponsel cerdas, komputer, dan sistem komunikasi pada umumnya yang disinkronkan dengan server Network Time Protocol (NTP). Ini didefinisikan sebagai jumlah detik sejak 00:00:00 Universal Time Coordinated (UTC) pada 1 Januari 1970.

Untuk mengatasi semua ini, pencatat waktu internasional mungkin perlu menambahkan detik kabisat negatif. Menurut Independent, UTC, standar waktu utama yang digunakan dunia untuk mengatur jam dan waktu, telah diperbarui dengan detik kabisat 27 kali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement