REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak terkadang mengalami ledakan emosi atau tantrum. Lazimnya, tantrum ditandai dengan menangis, menjerit, berteriak, dan menolak segala upaya orang lain untuk menenangkan.
Psikolog Marsha Tengker menyebut cukup normal jika hal tersebut terjadi pada anak. Perempuan yang akrab disapa Caca Tengker itu mencermati, ada anak yang lebih sering mengalaminya daripada anak lain.
"Kalau sering tidak bisa disalahkan karena ada anak yang intensitas emosinya lebih besar dan meluap-luap. Anak yang usianya lebih kecil juga sulit memahami emosi yang dia rasakan," ujar Caca pada peluncuran buku seri Emosi Anak dan fitur belanja aplikasi Tentang Anak.
Caca yang dikenal sebagai mom influencer mengatakan bisa jadi anak merasakan emosi marah, sedih, takut, atau campuran dari semuanya. Karena anak tidak memahami perasaan itu dan tidak mengetahui cara mengelolanya maka terjadilah tantrum.
Sebagian orang tua mungkin merasa bingung saat ledakan emosi anak terjadi. Caca yang merupakan psikolog dewasa dan keluarga di Tentang Anak membagikan saran untuk menghadapi situasi tersebut.