Selasa 09 Aug 2022 10:01 WIB

Keuskupan Agung Katolik Roma Washington DC Bakal Terima Donasi dalam Bentuk Kripto

Engiven fasilitasi sumbangan kripto pada November untuk lebih dari 400 organisasi berbasis agama, termasuk memproses satu sumbangan BTC senilai US$10 juta.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Logo bitcoin di genggaman tangan. (Unsplash/Rawpixel)
Logo bitcoin di genggaman tangan. (Unsplash/Rawpixel)

Sebagai upaya untuk mengembangkan pelayanannya menjadi lebih baik lagi, Keuskupan Agung Washington, DC dari Gereja Katolik Roma akan mulai menerima sumbangan dalam nilai kripto.

Melalui platform donasi kripto, Engiven, donatur dapat mengirimkan donasinya secara anonim menggunakan berbagai jenis token kripto, mulai dari Ether, Bitcoin, sampai ZRX.

“Keuskupan Agung Katolik Roma Washington, DC berupaya memanfaatkan teknologi untuk melibatkan umat dalam cara-cara baru dan menarik, sehingga memudahkan umat beriman memenuhi misi gereja,” ujar Joseph Gillmer selaku direktur eksekutif pengembangan Keuskupan Agung dikutip dari Cointelegraph pada Senin (8/8/2022).

Baca Juga: Hampir 7% Orang Spanyol Berinvestasi pada Kripto, Tapi Tak Paham Risiko

Hal ini juga diumumkan oleh platform kripto Engiven pada Selasa bahwa pihaknya akan memfasilitasi sumbangan untuk upaya penggalangan dana dan meningkatkan inisiatif penatalayanan digital gereja.

Dana yang digalang ini nantinya akan digunakan oleh pihak Keuskupan Agung secara langsung untuk mendukung 139 paroki di wilayah DC serta mendukung program-program lokal seperti menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan.

Platform Engiven menyatakan bahwa masing-masing paroki akan menerima 100% dari dana yang ditujukan dari hasil bersih sumbangan. Berdasarkan laporan Cointelegraph, sebelumnya Engiven telah memfasilitasi sumbangan kripto pada November untuk lebih dari 400 organisasi berbasis agama, termasuk memproses satu sumbangan BTC senilai US$10 juta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement