Dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan Tesla yang diadakan pada 5 Agustus 2022, Elon Musk menyatakan perkiraan terkait dengan resesi yang terjadi di Amerika Serikat.
Menurutnya, resesi yang akan dialami Amerika Serikat hanya akan berkisar pada resesi ringan sampai sedang. Hal ini terjadi karena adanya penurunan tren dalam modal biaya.
Dikutip dari Cointelegraph pada Senin (8/8/2022), Elon Musk, CEO Tesla, mengatakan, “kami memiliki beberapa wawasan tentang ke arah mana harga dari waktu ke waktu, dan hal menarik yang kami lihat sekarang adalah bahwa sebagian besar komoditas kami, sebagian besar hal yang masuk ke Tesla—tidak semua, lebih dari setengah harga—sedang turun dalam enam bulan dari sekarang."
Baca Juga: Di Tengah Pemadaman Listrik Texas, Core Scientific Malah Meningkatkan Produksi Bitcoin
Berdasarkan penjelasannya, penurunan tren ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah melewati puncak inflasi. Komoditas yang cenderung turun menjadi pertanda bahwa inflasi telah mencapai level tertinggi.
Jika komoditas menurun, maka ruang pemulihan terhadap periode inflasi akan terbuka, sehingga dapat memberikan ruang bagi aset berisiko untuk tumbuh kembali dengan subur, termasuk salah satunya cryptocurrency.
Namun, jika cryptocurrency berhasil mengalami pemulihan seperti yang dikatakan oleh Musk, justru tren ini dapat menjadi ironi bagi Tesla karena telah melepaskan diri dari hampir semua eksposur Bitcoin (BTC). Diketahui bahwa baru-baru ini Tesla telah menjual hampir semua kepemilikan BTC senilai US$1,5 miliar, hampir 90% dari jumlah kepemilikan BTC yang dipegang.
Menanggapi kemungkinan yang bisa terjadi ini, Musk menambahkan bahwa BTC dapat kembali ke neraca perusahaan di kemudian hari, namun tetap saja bahwa tanggapan ini bukan tanggapan mengenai Bitcoin semata.