Selasa 09 Aug 2022 10:00 WIB

Akamai: Serangan Siber Terhadap Perusahaan Gaming Meningkat Lebih dari Dua Kali Lipat

Laporan State of the Internet membeberkan bahwa perusahaan gaming dan akun pemain game berada di ujung tanduk setelah maraknya serangan siber

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Game (Unsplash/Onur Binay)
Game (Unsplash/Onur Binay)

Akamai Technologies, Inc., perusahaan cloud yang berfokus mendukung dan melindungi aktivitas online, hari ini (8/8)  merilis laporan State of the Internet terbaru. Isinya mengupas lonjakan serangan terhadap aplikasi web di industri gaming yang mencapai lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir. Laporan anyar bertajuk, State of the Internet – Gaming Respawned, menguraikan bahwa serangan ini berpangkal dari meroketnya popularitas dan permintaan akan platform game cloud.

Serangan terhadap aplikasi web di sektor gaming membuat akun para pemain game akan berisiko dibobol oleh pelaku kejahatan siber. Alhasil, penjualan akun game dan pencurian informasi pribadi, termasuk data kartu kredit, kembali marak. Pasar transaksi mikro diproyeksikan mencapai angka $106,02 miliar pada tahun 2026 sehingga jadi sasaran empuk bagi para penyerang. Dari laporan ini, terkuak fakta bahwa 37 persen dari total serangan DDoS merongrong industri gaming. Angka ini begitu mencengangkan karena persentasenya melampaui sektor finansial di posisi kedua dengan 22 persen.

Temuan lain yang diuraikan dalam State of the Internet – Gaming Respawned mencakup:

Serangan terhadap aplikasi web di sektor gaming melonjak 167 % antara Kuartal 1 2021-Kuartal 1 2022 yang memengaruhi jutaan akun pemain video game di seluruh dunia. Negara yang menjadi target utamanya adalah Amerika Serikat, diikuti Swiss, India, Jepang, Inggris, dan negara lain di Eropa dan Asia.

Diungkapkan juga bahwa perusahaan gaming mengalihkan operasinya ke cloud sehingga menjadi ladang baru yang menggiurkan bagi para peretas.

Transaksi mikro yang lazim di industri gaming menjadi sarana bagi para penjahat untuk beraksi tanpa terendus dengan menyasar kemampuan finansial pemain game.

“Pertumbuhan dan evolusi aktivitas gaming memicu peningkatan jumlah serangan siber yang terjadi,” ujar Jonathan Singer, Senior Strategist Akamai untuk Industri Media & Hiburan. “Biasanya, pelaku kejahatan siber mengincar live service dan kredensial bersama untuk mencuri aset gaming. Selain itu, seiring merambahnya industri gaming ke teknologi cloud, ada potensi ancaman baru yang dimanfaatkan pelaku kriminal untuk menyasar pemain anyar. Laporan anyar kami yang bertajuk State of the Internet – Gaming Respawned membeberkan alasan dan fakta menjamurnya tindak kriminal, kecurangan, dan pencucian uang di industri gaming dewasa ini.”

Para ahli dari Akamai berencana menghadiri perhelatan Black Hat untuk mengupas laporan tersebut. Mereka juga akan mengisi sesi Lunch and Learn di acara bertajuk “A Deep Dive into Obfuscation Techniques Observed in the Wild and How to Tame Them”. Sesi ini akan diselenggarakan pada Kamis, 11 Agustus 2022 pukul 13.00. Selain itu periset Akamai, Jordan Garzon, akan mengupas topik berjudul “Protecting Your Crypto Assets Against Malicious Javascript Phishing” pada Rabu, 10 Agustus 2022 pukul 13.00.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement