REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu suplemen populer yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk tablet adalah kalsium. Mineral ini sangat penting untuk membangun tulang dan menjaga kesehatan gigi. Ini juga mengatur kontraksi otot, termasuk detak jantung, dan memastikan pembekuan darah Anda secara normal.
Tanpa kalsium yang cukup dapat menyebabkan rakhitis pada anak-anak, serta kondisi seperti osteomalacia (tulang lunak) atau osteoporosis (tulang lemah) di kemudian hari. Namun, menurut ahli, meminumnya sebagai suplemen bisa berpotensi berbahaya.
Dr Monika Wassermann di Boutiquetoyou.com mengatakan, suplemen kalsium dapat meningkatkan otot, tulang, atau gigi yang lebih kuat. “Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen kalsium secara teratur untuk waktu yang lebih lama meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular," ujarnya seperti dilansir laman Express, Selasa (10/8/2022).
Dr Wassermann menyarankan, kalsium dari makanan sehat adalah alternatif yang lebih sehat tanpa risiko aterosklerosis. Makanan yang mengandung kalsium tinggi antara lain susu, keju, dan makanan olahan susu lainnya. Selain itu, sayuran berdaun hijau seperti kangkung keriting juga mengandung kalsium. Ada pula sayuran bernama okra (ini bukanlah bayam). Bayam memang mengandung kalsium tingkat tinggi tetapi tubuh tidak dapat mencerna semuanya.
Jenis lain yang mengandung kalsium adalah minuman kedelai dengan tambahan kalsium, roti, dan apa pun yang dibuat dengan tepung yang diperkaya, juga ikan yang Anda makan tulangnya seperti sarden dan pilchard. Menurut National Health Services (NHS), orang dewasa berusia antara 19 hingga 64 tahun membutuhkan 700 miligram kalsium sehari.
“Anda harus bisa mendapatkan semua kalsium yang Anda butuhkan dari diet harian Anda," ujar layanan kesehatan tersebut. Mengonsumsi kalsium dosis tinggi (lebih dari 1.500 mg sehari) dapat menyebabkan sakit perut dan diare.
Dr Wassermann juga memperingatkan asupan vitamin D yang tinggi dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan meningkatkan risiko kesehatan tertentu. “Mengonsumsi suplemen vitamin D dapat memberikan asupan harian yang direkomendasikan yang dibutuhkan tetapi disertai dengan potensi risiko kesehatan,” ujarnya.
Mengonsumsi vitamin D berlebih meningkatkan penyerapan kalsium yang meningkatkan risiko masalah mood, batu ginjal, serangan jantung, sakit perut, nyeri otot, atau strok. Antara April hingga September, Anda harus mendapatkan cukup vitamin D dari sinar matahari. Jika Anda memilih untuk mengonsumsi suplemen, 10 mikrogram sehari adalah jumlah yang disarankan.