Ahad 28 Aug 2022 06:39 WIB

Netizen Perlu Tahu Jenis Penipuan Online Populer

Penipuan online semakin marak terjadi dengan cara yang beragam

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Game Online (Unsplash/Fredrick Tendong)
Game Online (Unsplash/Fredrick Tendong)

We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta pengguna, di mana sebanyak 190 juta penggunanya menggunakan media sosial. Terjadi perubahan besar dari sistem analog menjadi digital, gelombang penyebaran informasi pun tak terbendung begitu banyaknya.

Dekan Fikom Unitomo, Harliantara mengatakan kini media konvensional yang dulu hebatnya ketika muncul digitalisasi mengalami perubahan kekuatannya dan tak lagi mendominasi sebagai informasi arus utama. Sebab, kemunculan platform digital dan media sosial yang menjadi sumber informasi lainnya.

Baca Juga: Waspada, Penipuan Kripto dari Medsos Sedang Marak!

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK) ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Di mana kecakapan digital bukan hanya di ranah personal tapi juga publik. Karena itu, aspek keamanan dan etika digital menjadi penting ketika interaksi di dunia digital. 

"Perubahan aspek kehidupan ke arah digital tak terlepas dari dampak negatifnya seperti maraknya kasus penipuan di dunia maya," kata Harliantara saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Senin (8/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Gak Cuma Lincah di Internet, Dua Hal Simpel Ini Juga Masuk Dasar Kecakapan Digital!

Oleh karena itu, pengguna media digital pun perlu memahami bagaimana melindungi diri di ranah digital, seperti saat berbelanja online, menggunakan email, dan mengakses media sosial. Pengguna harus mengetahui jenis modus penipuan online yang paling populer dan teknik yang digunakan penjahat cyber untuk mendapatkan informasi pribadi dan data finansial. Di mana target dari kejahatan cyber yakni untuk mengambil uang dan pelaku akan menempuhnya dengan segala cara. 

"Perhatikan penggunaan aplikasi seperti email berisi phissing yang memberikan tautan link padahal ingin mencuri data pribadi. Termasuk penipuan pinjaman dari bank hingga penipuan dengan modus kencan online," katanya lagi.

Setiap pengguna harus mengoptimalkan penggunaan media digital sebagai sarana kehidupan sehari-hari. Namun jangan melupakan aspek keamanan dengan melindungi data pribadi dan mewaspadai berbagai jenis penipuan digital. 

Adapun individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat dalam lanskap digital, mesin pencarian untuk mencari informasi, aplikasi percakapan dan media sosial serta aplikasi dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital. 

Baca Juga: Jangan Gaptek, Orang Tua Harus Ikuti Arus Digital Demi Jaga Anak di Internet

Program Makin Cakap Digital 2022 ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: Netizen Habiskan 8 Jam Sehari untuk Main Medsos

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dekan Fikom Unitomo, Harliantara dan Enterpreneur dan Founder of Coffee Meets Stock Billy Tanhadi, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure, Enno Lerian.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement