PTPN I Diminta Berdayakan Aset Agar Produktivitas Sawit Meningkat

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI minta PTPN memberdayakan aset agar lebih produktif

Rabu , 10 Aug 2022, 11:18 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima meminta BUMN Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dapat memberdayakan asetnya untuk lebih produktif dari aspek hulunya.
Foto: DPR RI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima meminta BUMN Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dapat memberdayakan asetnya untuk lebih produktif dari aspek hulunya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima meminta BUMN Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dapat memberdayakan asetnya untuk lebih produktif dari aspek hulunya. Tujuannya agar produktivitas sawit di Aceh dapat betul-betul diperhatikan mengingat sawit-sawit yang berada di Aceh mampu menyuplai kebutuhan minyak goreng nasional.

"Supaya lebih produktif dari aspek hulunya, kita ingin produktivitas sawit di sini harus betul-betul lebih diperhatikan, sejauh mana sawit-sawit yang ada di sini itu juga mampu menyuplai kebutuhan minyak goreng nasional. Maka, tadi kita tekankan bagaimana hilirisasi di sektor perkebunan sawit untuk tidak hanya pabrik CPU, tapi juga pabrik minyak goreng itu menjadi satu satu skala prioritas untuk PTPN holding membuat pabrik minyak goreng khususnya minyak goreng curah," katanya.

Baca Juga

Hal tersebut mengemuka usai memimpin pertemuan dengan, Eselon I Kementerian BUMN, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Direktur Utama PT PTPN III (Persero) (Holding), Direktur Utama PT PTPN I, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero), Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dalam rangka pemenuhan kebutuhan komoditas nasional, infrastruktur dan peningkatan konektivitas jalan tol, Banda Aceh, Selasa (9/8/2022).

Aria Bima juga melanjutkan, secara kontribusi produksi minyak goreng atau minyak curah secara nasional, Indonesia baru mencapai empat persen dari kebutuhan nasional. Sehingga, tepat keputusan yang ada, jika wilayah PTPN I yang nantinya juga dapat melibatkan wilayah Sumatra Barat dan Sumatra Utara, untuk membangun minyak goreng di Banda Aceh.