REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter di India, dr Karan Rajan, memberi peringatan kepada semua wanita untuk berhati-hati menggunakan produk pembersih area kewanitaan. Menurut ahli kesehatan yang memiliki 4,9 juta pengikut di TikTok ini, wanita tidak memerlukan produk pembersih khusus untuk mencuci alat kelamin mereka.
Selain tidak perlu, barang-barang tersebut juga bisa berbahaya, memengaruhi keseimbangan bakteri dan berpotensi mengakibatkan infeksi dan segala macam kejahatan. Melansir dari laman Mirror, Rabu (10/8/2022), kekhawatiran seperti itu disoroti dalam video baru-baru ini. Sejak itu menyebabkan dr Rajan menerima banyak pujian karena berbicara tentang masalah yang terlalu banyak orang merasa sadar diri.
"Masyarakat konsumerisme kami telah menjadi 'ahli' dalam menciptakan produk yang tidak kami butuhkan dan kemudian membuat kami berpikir bahwa kami membutuhkannya," ujarnya.
Khususnya dalam hal produk kebersihan kewanitaan, mereka mengabadikan mitos bahwa tubuh wanita kotor dan perlu dibersihkan agar segar. "Melakukan hal itu sebenarnya dapat mengganggu keseimbangan bakteri di bawah, meningkatkan risiko infeksi jamur, vaginosis, dan kondisi lainnya," kata dia.
Produk ini mencoba mengendalikan bau feminin pada area kewanitaan, tetapi Anda tidak melihat hal yang sama untuk bau skrotum. "PH alami vagina sekitar 4,5, ini sedikit lebih asam dibandingkan basa. Ini membantu membatasi pertumbuhan bakteri berbahaya dan membuat antibiotik sendiri, untuk menghentikan bakteri eksternal memasuki sistem," kata dia.
Dr Rajan mengatakan, produk kebersihan feminin menghentikan keseimbangan mikrobioma vagina. Menyebabkan infeksi dan segala macam kejahatan.
Seorang pengikut yang mengaguminya bertepuk tangan: "OMG (oh my God, katakan lebih keras!! Bagian mana dari pembersihan diri yang tidak dipahami orang? Tubuh kita jauh lebih canggih daripada yang dipikirkan orang!".
Yang lain berkomentar: "Saya belum pernah memikirkannya sebelumnya, tapi ya saya belum pernah melihat yang setara untuk pria."