Kamis 11 Aug 2022 03:10 WIB

Ahli Imunologi Ungkap Tiga Cara Kurangi Risiko Tertular Subvarian Omicron BA.5

Subvarian BA.5 sedang mendominasi di banyak negara.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi SARS-CoV-2 varian omicron. Dibandingkan dengan BA.2, subvarian omicron BA.5 membuat orang yang sudah divaksinasi tiga kali lebih berisiko masuk rumah sakit ketika kena Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi SARS-CoV-2 varian omicron. Dibandingkan dengan BA.2, subvarian omicron BA.5 membuat orang yang sudah divaksinasi tiga kali lebih berisiko masuk rumah sakit ketika kena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya SARS-CoV-2 omicron subvarian BA.5 kian membuat masyarakat cemas karena tengah mendominasi di sejumlah negara. Varian itu disebut menyebabkan peningkatan kasus rawat inap, menjadi pengingat yang jelas bahwa pandemi Covid-19 belum usai.

Kabar baiknya, ada cara yang bisa dilakukan guna menghindari penularannya. Ahli imunologi terkemuka Inggris, Denis Kinane, menawarkan beberapa kiat untuk melindungi diri dari BA.5.

Baca Juga

Ilmuwan pendiri Cignpost Diagnostics itu menjelaskan bahwa BA.5, seperti varian lainnya, masih merupakan ancaman parah bagi kelompok rentan. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengambil tindakan pencegahan yang wajar, seperti protokol kesehatan pada umumnya.

Kinane menyarankan memakai masker di ruang tertutup saat acara massal dan menjalani tes Covid-19 jika merasa terjangkit virus. Menerapkan tindakan pencegahan di rumah sakit, tempat ramai, dan ketika berada di sekitar orang yang rentan juga masuk akal.

"Perlu juga diingat bahwa vaksinasi atau booster tidak mencegah Anda terkena Covid-19, tetapi itu melindungi kebanyakan orang dari rawat inap," ungkap Kinane.

Kinane mewanti-wanti bahwa virus corona sama sekali belum hilang dan mampu terus bermutasi. Meski program vaksinasi memungkinkan kendali terhadap penularan virus, berkurangnya kekebalan virus terhadap vaksin berpotensi menyebabkan peningkatan rawat inap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement