REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Non-fungible token (NFT) memiliki peran yang semakin meluas. Salah satu bidang yang juga akan dipengaruhi oleh NFT adalah bidang kesenian. Mengingat, NFT yang merupakan bagian dari aset kripto itu bisa menawarkan representasi digital yang lebih fleksibel.
Dikutip dari Canvas pada Rabu (10/8/2022), terdapat sejumlah trend yang akan mewarnai industri seni setelah NFT mencakup bidang tersebut. Trend pertama adalah perubahan cara masyarakat dalam mengapresiasi sebuah karya seni lewat art NFT.
Dengan adanya NFT dan blockchain, maka para penikmat seni bisa memberikan apresiasi secara langsung kepada seniman dengan nilai pembayaran yang sesuai. Digitalisasi seni ini pun membuat sebuah karya seni semakin mudah diakses oleh masyarakat sehingga jumlah kolektor seni pun diperkirakan akan meningkat.
Trend berikutnya adalah utilitas yang semakin terintegrasi. Sehingga, penikmat seni yang telah memiliki token tak hanya bisa menikmati karya seni yang dipilihnya tapi juga bisa sekaligus menikmati beragam akses dalam ekosistem terkait. Sejumlah ekosistem NFT yang bisa dinikmati secara sekaligus diantaranya adalah blockchain security, ownership yang bisa diverifikasi, smart contract dan token transferability.
Di Indonesia sendiri, penerapan NFT juga terus berkembang sehingga perlu adanya upaya dalam mendorong pengembangan Web3. Mengingat, Web3 merupakan payung yang menaungi teknologi-teknologi baru seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), metaverse, NFT, blockchain dan cryptocurrency.
Oleh karena itu, pelaku industri Web 3 perlu berkolaborasi agar penerapan sejumlah teknologi terbaru itu bisa makin masif. Hal ini pun mendorong perusahaan pelopor teknologi Metaverse Indonesia bernama WIR Group melakukan kerja sama dengan Yayasan Nexticorn (Nexticorn Foundation). Pendiri dan Executive Chairman dari WIR Group, Daniel Surya mengatakan, WIR Group dan Nexticorn secara resmi meluncurkan kerjasama strategis berupa konferensi Web 3 berskala dunia."Konferensi itu hadir dengan judul NXC International Summit 2022 yang akan hadir di Merusaka Nusa Dua, Bali, pada 31 Agustus sampai dengan 2 September 2022," kata Daniel dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Selasa (9/8/2022).
Selain jadi ajang untuk mempertemukan para pelaku industri Web3, para startup dan modal ventura, konferensi ini juga merupakan ajang untuk memberikan edukasi soal seluk beluk Web3. "Edukasi tentang teknologi web3 adalah langkah strategis dan kebutuhan yang tak terelakkan guna memastikan pengembangan kapasitas sektor bisnis dan industri dalam menghadapi persaingan global," ujarnya.
Ia pun menekankan, teknologi web3 merupakan teknologi krusial karena mampu memberi kesempatan bagi penggunanya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih immersive dengan penggunaan teknologi seperti AR, VR dan kecerdasan buatan yang terintegrasi dengan beragam teknologi lainnya. Sehingga hal ini diyakini bisa berdampak positif baik pada aspek komersial sebuah bisnis maupun loyalitas pelanggan.
Pendiri Yayasan Nexticorn, Rudiantara mengatakan, platform Web3 adalah suatu keniscayaan karena platform ini jadi sebuah bentuk evolusi ekosistem teknologi yang akan mendorong terciptanya liveable digital world for everyone. Sehingga, penggunaan teknologi yang tidak hanya canggih namun juga terintegrasi ini memungkinkan setiap pengguna untuk berkomunikasi, berinteraksi tanpa batas, dan personal.
"Kami sangat berterima kasih kepada WIR Group karena sudah menyediakan wadah untuk mendukung perkembangan ekosistem teknologi di Indonesia. Melalui acara NXC International Summit ini, saya yakin tidak hanya melahirkan afiliasi antara investor dan profesional di bidangnya, tetapi juga melahirkan ide-ide baru yang dapat memberikan gambaran seperti apa bisnis yang dikembangkan melalui metaverse,” kata Rudiantara.