Rabu 10 Aug 2022 23:22 WIB

Monkeypox Efek Samping dari Vaksin Covid-19?

Beredar kabar bahwa penyakit 'monkeypox' merupakan efek samping dari vaksin Covid-19.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Beredar kabar bahwa penyakit 'monkeypox' merupakan efek samping dari vaksin Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Beredar kabar bahwa penyakit 'monkeypox' merupakan efek samping dari vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah lonjakan kasus cacar monyet baru-baru ini di seluruh AS, beberapa pengguna media sosial mengklaim penyakit itu terkait dengan vaksin Covid 19. "Cacar monyet adalah kebohongan lain. Ini VACCINEPOX! Lakukan dengan benar," ujar bunyi tangkapan layar dari tweet yang dibagikan ke Instagram, dilansir dari laman USA Today, Rabu (10/8/2022).

Salah satu komentar postingan itu berbunyi, 'akan menarik untuk melihat berapa banyak orang yang tidak di suntik yang tidak pernah mendapatkannya tetapi sekali lagi itu mungkin masih belum cukup untuk membangkitkan massa'.

Baca Juga

Postingan tersebut menghasilkan lebih dari 300 suka dalam waktu kurang dari seminggu. Sebuah artikel 24 Juli dari The Expose, situs berita alternatif yang berbasis di Inggris, yang dibagikan ke Facebook juga merinci klaim bahea cacar monyet hanya beredar di negara-negara di mana vaksin Pfizer telah didistribusikan. Postingan serupa telah dibagikan secara luas di Facebook. Tapi klaim itu tidak berdasar.

Spesialis penyakit menular mengatakan cacar monyet tidak terkait dengan salah satu vaksin Covid 19. Vaksin ini juga tidak mengandung virus hidup, jadi bukan tidak mungkin cacar monyet bisa menjadi efek samping.

"Monkeypox jelas bukan efek samping dari vaksin Covid atau vaksin apa pun dalam hal ini," ujar Dr Scott Roberts, spesialis penyakit menular di Yale Medicine.

Tidak ada bukti dari studi klinis untuk mendukung klaim ini. Wabah cacar monyet telah mempengaruhi AS dan bagian lain dunia bahkan sebelum produksi dan peluncuran vaksin Covid 19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Pada tahun 2003, 47 kasus monkeypox diidentifikasi di enam negara bagian. Monkeypox disebabkan oleh infeksi dari virus monkeypox yang berasal dari genus Orthopoxvirus. 

"Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau dengan bahan yang terkontaminasi virus," ungkap WHO di situsnya.

Vaksin Covid 19 tidak mengandung virus hidup atau DNA virus monkeypox yang dapat menularkan penyakit pada seseorang, menurut Roberts. Food and Drug Administration (FDA) tidak mencantumkan virus monkeypox sebagai bahan untuk tiga vaksin Covid 19 yang saat ini tersedia di AS, Pfizer-BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson.

Dr Stuart Ray, ahli Covid 19 di Universitas Johns Hopkins, setuju, karena vaksin Covid 19 bukan agen yang menular, mereka tidak dapat menyebabkan penyakit menular seperti cacar monyet. “Monkeypox tidak berhubungan secara klinis, genetik, dan epidemiologis dari Covid 19, SARS-CoV-2, dan vaksinasi,” ujarnya.

Vaksin mRNA tidak dapat menyebabkan infeksi dengan virus yang menyebabkan Covif 19 atau virus lainnya. Virus monkeypox bukanlah kebohongan, seperti yang diklaim oleh postingan tersebut. Ada lebih dari 9.000 kasus cacar monyet di AS pada 9 Agustus.

Beberapa negara bagian telah mulai memberikan vaksin cacar monyet kepada masyarakat untuk membantu membatasi penyebaran penyakit tersebut. Pemerintahan Biden pekan lalu menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat.

Klaim bahwa monkeypox adalah efek samping dari vaksin Covid 19. Para ahli mengatakan tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut. Vaksin Covid 19 tidak mengandung virus hidup, sehingga cacar monyet tidak mungkin dikaitkan dengan vaksin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement