Kamis 11 Aug 2022 16:37 WIB

Penyintas Covid-19 Lebih Berisiko Kena Penyakit Kardiovaskular Setahun Setelah Terinfeksi

Para dokter telah melaporkan masalah-masalah kardiovaskular terkait Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Penyintas Covid lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular. Peningkatan risiko ini terjadi setahun setelah terinfeksi. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Penyintas Covid lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular. Peningkatan risiko ini terjadi setahun setelah terinfeksi. (ilustrasi).

REPUBLIKA CO.ID, JAKARTA -- Dampak Covid-19 terhadap kesehatan tubuh dalam jangka panjang tak boleh disepelekan. Meski tergolong ringan, Covid-19 bisa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular yang mematikan hingga setahun setelah infeksi.

Risiko ini diungkapkan oleh sebuah artikel terbaru dalam jurnal Nature. Artikel tersebut mengutip sebuah studi yang dipublikasikan pada awal 2022 dengan menggunakan data dari US Department of Veterans Affairs (VA). Studi tersebut dilakukan untuk mengestimasi seberapa sering Covid-19 memicu masalah kardiovaskular.

Baca Juga

Hasil studi menemukan bahwa orang-orang yang pernah terkena Covid-19 memiliki risiko yang lebih besar terhadap 20 masalah kardiovaskular. Sebagian dari masalah tersebut merupakan kondisi yang berpotensi mematikan seperti serangan jantung dan strok.

Peningkatan risiko ini tampak berlangsung selama satu tahun setelah infeksi SARS-CoV-2 terjadi. Selain itu, tim peneliti mengungkapkan bahwa risiko ini bisa dimiliki oleh penyintas Covid-19, termasuk penyintas yang hanya mengalami gejala ringan saat sakit.

"Para dokter telah melaporkan masalah-masalah kardiovaskular terkait Covid-19 sepanjang pandemi, tetapi kekhawatiran mengenai masalah ini melonjak setelah studi VA dirilis awal tahun ini," jelas artikel dalam jurnal Nature.

Studi yang dikutip dalam artikel tersebut melibatkan data dari sekitar 150 ribu veteran di Amerika yang pernah terkena Covid-19 dan sudah pulih. Tim peneliti lalu membandingkan data mereka dengan data orang-orang dalam kelompok usia yang sama tetapi belum pernah terkena Covid-19.

Hasil studi menunjukkan, veteran yang pernah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat Covid-19 memiliki risiko yang lebih besar terhadap masalah kardiovaskular hingga setahun setelah infeksi terjadi. Risiko pada beberapa kondisi seperti pembengkakan jantung dan gumpalan darah di paru-paru bahkan meningkat setidaknya 20 kali lipat bila dibandingkan dengan orang yang tak pernah terkena Covid-19.

Selain itu, tim peneliti juga menemukan adanya peningkatan risiko masalah kardiovaskular pada veteran yang hanya terkena Covid-19 ringan. Peningkatan risikonya sangat beragam, mulai dari peningkatan 8 persen terhadap serangan jantung hingga peningkatan 247 persen terhadap peradangan jantung.

Ahli epidemiologi dari Washington University, dr Ziyad Al Aly, mengungkapkan bahwa studi ini semakin memperkuat bukti bahwa Covid-19 bisa mengubah kesehatan seseorang secara permanen. Perubahan ini dikategorikan sebagai post-acute sequelae Covid-19.

Dr Al Aly mengatakan, masalah kardiovaskular yang muncul setelah Covid-19 bisa menurunkan kualitas hidup seseorang dalam jangka panjang. Pengobatan untuk masalah-masalah tersebut memang tersedia, namun kondisi tersebut tak bisa benar-benar disembuhkan.

"Studi-studi mengindikasikan bahwa virus corona berkaitan dengan serangkaian masalah kesehatan yang luas dan bertahan lama, seperti diabetes, kerusakan paru persisten, dan bahkan kerusakan otak," kata artikel dalam jurnal Nature.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement