REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Superkomputer terbaru Australia telah mengumpulkan banyak data untuk menciptakan gambar sisa supernova yang menakjubkan. Superkomputer, dinamai setelah hewan favorit Australia Barat, quokka (Setonix brachyurus), menciptakan gambar yang sangat detail menggunakan data yang dikumpulkan oleh teleskop radio ASKAP (Australian Square Kilometre Array) , yang dioperasikan oleh CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation), badan sains negara itu.
Dilansir dari Digital Trends, Kamis (11/8/2022), Setonix berlokasi di Pawsey Supercomputing Research Center di Perth dan merupakan bagian penting dari peningkatan fasilitas senilai 70 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1.302.006.500.000,- baru-baru ini. Superkomputer sedang di pasang dalam dua tahap, dengan tahap kedua diharapkan akan aktif dan berjalan pada akhir 2022.
Dr Pascal Elahi, spesialis aplikasi superkomputer Pawsey, mengatakan bahwa memproses data dari survei astronomi ASKAP adalah cara yang bagus untuk menguji sistem Setonix dan melihat apa yang mungkin.
Dr Wasim Raja, seorang peneliti di tim ASKAP CSIRO, mengatakan tantangan dalam pencitraan objek kompleks seperti sisa supernova (pada dasarnya awan materi yang muncul dari ledakan bintang besar di akhir hidupnya) menjadikannya kumpulan data yang ideal. Untuk menguji perangkat lunak pemrosesan Setonix.
“Memori bersama Setonix yang besar akan memungkinkan lebih banyak perangkat lunak kami dan lebih meningkatkan kualitas gambar kami,” kata Raja.
“Ini berarti kami akan dapat menggali lebih banyak dari data ASKAP," tambahnya.
Ketika tahap kedua Setonix sepenuhnya dikerahkan, superkomputer itu akan menjadi 30 kali lebih kuat daripada kemampuan gabungan sistem Pawsey sebelumnya, Galaxy dan Magnus. Peningkatan kekuatan pemrosesan berarti bahwa kita dapat mengharapkan gambar yang lebih luar biasa dari Setonix karena ASKAP berencana untuk mengirimkan lebih banyak data dari survei langit yang lebih besar dan lebih dalam.