REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE –Mahasiswa perlu memperkuat budaya literasi (membaca, menulis dan menyimak). Terkait membaca, mahasiswa harus rajin membaca minimal enam jam sehari. “Mahasiswwa harus rajin membaca, minimal enam jam dalam sehari untuk meningkatkatkan kemampuan kognitif,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University; Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS saat memberikan orasi ilmiah pada acara Kuliah Perdana Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat Tahun Akademik 2022/2023 di Gedung Aula Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Majene, Rabu (17/8/2022).
Sebelumnya, Prof Rokhmin Dahuri mengemukakan, untuk menjadi mahasiswa dan alumni Unsulbar yang berhasil, dan Unsulbar menjadi universitas kelas dunia, para mahasiswa dan Civitas Academica Unsulbar mesti memahami kondisi kehidupan dan status pembangunan bangsa Indonesia saat ini, dan Peta Jalan (Road Map) Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas pada 2045. Selain kondisi dan status pembangunan sekarang (existing development status), Peta Jalan Pembangunan Bangsa juga mesti mempertimbangkan potensi dan permasalahan pembangunan bangsa, dan dinamika peradaban global.
“Pemahaman mengenai segenap informasi pembangunan bangsa dan dinamika peradaban gobal tersebut dapat dijadikan dasar bagi para mahasiswa Unsulbar dan Civitas Academica Unsulbar untuk mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan pembangunan, jenis pekerjaan (profesi), profil atau karakteristik SDM (sumber daya manusia), sistem pendidikan, riset, inovasi, dan informasi yang dibutuhkan untuk masa kini dan masa depan,” ujar Prof Rokhmin yang membawakan orasi ilmiah berjudul “Menyiapkan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat yang sukses dan mampu berkontribusi signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
Prof Rokhmin memaparkan profil dan karakter mahasiswa serta alumni perguruan tinggi yang sukses dan mampu berkontribusi signifikan bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045. Menurutnya, profil alumni perguruan tinggi (PT) yang unggul dan insya Allah hidupnya sukses serta bahagia adalah mereka yang memiliki karakter (ciri): (1) kompeten pada bidang Iptek (Prodi) yang ditempuh selama kuliahnya; (2) memiliki kemampuan analisis, sintesis, kritis, kreatif, inovatif, dan memecahkan masalah (problem solving); (3) menguasai dan terampil teknologi digital (menggunakan komputer, HP, dan platform lainnya); (4) memiliki soft skills (seperti dapat memelihara dan memompa motivasi diri, bisa bekerjasama, teamwork, disiplin, dan leadership);(5) menguasai sedikitnya satu bahasa asing (seperti Inggris, Arab, atau Mandarin); (6) memiliki jiwa wirausaha (entrepreneurship); (7) berakhlak mulia (jujur, amanah, fathonah/visioner, tabligh, berempati, qanaah, sabar, dan bersyukur); dan (8) beriman dan taqwa kepada Tuhan YME menurut agama masing-masing
“Untuk memiliki profil dan karakter diri alumni seperti, maka mulai sekarang juga mahasiswa Unsulbar harus: (1) rajin membaca, minimal 6 jam dalam sehari untuk meningkatkan kemampuan kognitif; (2) rajin dan cerdas melaksanakan pekerjaan laboratorium, praktek lapang, magang, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan kapasitas motorik (keterampilan dan keahlian); (3) rajin menghadiri diskusi, lokakarya, seminar, konferensi, dan kegiatan akademis (keilmuan) lainnya yang dapat meningkatkan wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membangun network kerjasama; dan (4) berdoa, beriman dan taqwa, dan dekat kepada Allah SWT, Tuhan YME ,menurut agama kita masing-masing,” ujar Prof Rokhmin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (17/8/2022).
Prof Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) menegaskan, pada dasarnya, peran perguruan tinggi dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 adalah berupa: (1) lulusan yang unggul, (2) hasil penelitian (invensi dan inovasi) yang berguna bagi pembangunan ekonomi dan kehidupan bangsa Indonesia serta umat manusia, dan (3) perbaikan dan pengembangan kapasitas, etos kerja, dan akhlak masyarakat dan aparat pemerintah (ASN).
Hal itu, kata dia, diwujudkan melalui kegiatan Tridharma perguruan tinggi, yakni: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat. “Dan,di era dunia yang highly interconnected dan borderless, bercirikan VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, dan Ambiguous, atau gejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu), pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang kian masif dan meluas, dan ketimpangan sosial-ekonomi (kaya vs miskin) yang semakin melebar; PT dan segenap alumninya juga dituntut untuk berkontribusi signifikan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik, maju, sejahtera, adil, aman, damai, dan berkelanjutan,” ujar Rokhmin yang juga Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).
Pada kesempatan tersebut Rektor Unsulbar, Dr Ir H Akhsan Djalaluddin MS melantik dan mengukuhkan mahasiswa baru Unsulbar. “Tahun akademik 2022/2023, Unsulbar menerima 3.500 lebih mahasiswa baru,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, sejak dua tahun terakhir Unsulbar menerima mahasiswa dari Papua dan NTT. Tahun ini 10 orang dari Papua dan NTT.
“Saya harapkan semua mahasiswa bisa bekerja sama dengan baik, berkolaborasi, dan bersinergi. Sehingga, bisa menyelesaikan kuliah sesuai waktu yang ditetapkan,” ujar Akhsan Djalaluddin.